entah kenapa, 'idola' udah jadi topik yang menjadi konsenku berpikir akhir-akhir ini. soalnya menurutku konsep idola ini menarik banget. kayak, kita-kita kayanya jarang bahas tentang idola gak sih. yang dibahas cuma kekaguman kita aja sama idola kita. jarang bahas tentang konsep dan di balik layarnya kayak gimana ....
mungkin karena aku abis nonton anime Oshi no Ko, ditambah lagi aku sering nonton acara-acara idol stage di tempatku merantau. lama-lama aku jadi tertarik padahal awalnya aku biasa aja; tau tentang idol cuma sekadar tau-tau doang. gak begitu sreg juga sama modelan musiknya--awalnya. sekarang malah playlistku banyak lagu-lagu idolnya lol
menjadi idola itu bak sebuah bintang kejora yang menerangi langit malam; saat semua orang lagi sedih-sedihnya. penghibur, pemberi setitik harapan, semacam "walau sekeliling sudah gelap dan legam, masih ada satu titik cahaya yang bisa menerangi sekitarnya!!"
kira-kira seperti itulah yang aku rasakan. aku mungkin tidak benar-benar tahu pasti konsep idol sesungguhnya seperti apa karena aku bukan idol. jadi aku hanya menulis dari sudut pandangku sebagai penikmat biasa
meski idol dianggap punya standar masing-masing di berbagai lini, ada satu benang merah yang menyamakan arti kehadiran mereka. penghibur. tentu saja, itu tujuan awal mereka. dan cara untuk menghiburnya bisa bermacam-macam. bisa dengan bernyanyi, menari, bahkan melawak. pokoknya macam-macam. yang jelas, yang diharapkan penggemar setelah melihat penampilan mereka tuh merasa senang. jadi bisa dibilang menjadi idola juga punya kewajiban untuk memanjakan ego penggemarnya. walau sebenarnya gak wajib-wajib amat juga karena gak ada aturan tertulisnya haha
menghibur oranglain tuh sulit, lho. apalagi kalau jadi pekerjaan. menghibur diri sendiri aja belum tentu mampu, apalagi menghibur oranglain. hal ini salah satu yang bikin aku salut sama idola-idola di luar sana. skill menghibur oranglain itu bukan skill kaleng-kaleng, lho. gak semua orang mampu! walau didukung sama penampilan mereka yang memanjakan mata juga, sih
tapi bisa bandingkan kalau kalian melihat orang cantik tapi sombong sama orang cantik tapi ramah. pasti beda kan vibesnya? itulah yang dihadirkan dalam diri seorang idola. sosok yang menarik perhatian dengan penampilan memukau penuh percaya diri dan senyum ramahnya. walau ada sih tipe idol yang agak sarkas dan tomboy. tapi sejauh ini, orang-orang rasanya lebih banyak tertarik pada idol yang memukau dengan senyuman dan energi positifnya. soalnya, mungkin saja dalam hidup mereka--penggemar itu--lagi pelik-peliknya, jadi butuh penyegaran dengan energi-energi positif yang dihadirkan oleh sosok idol tersebut. bisa dibilang, idol-idol idaman masyarakat itu cenderung ke tipikal 'manic pixie dream girl'. perempuan yang selalu memberi dukungan kepada tokoh utama dengan keceriaan dan kerandomannya, memberikan space bagi mereka untuk merasa lebih hidup dan membuat hidup itu sendiri lebih berwarna. bisa dibilang cukup khayal, tapi ya memang begitu, kan? mereka--para idol itu--sejatinya memakai topeng di depan penonton. jadi belum tentu karakter manic pixie dream girl nya itu otentik dan benar-benar ada dalam diri mereka
menjadi idol bukan pekerjaan yang mudah. dituntut untuk tampak cantik dan bersinar terus oleh pekerjaannya, menekan emosi-emosi negatif di depan banyak orang, dan masih juga melatih skill tarian atau nyanyian mereka. kayak dobel job, deh. dan menurutku orang-orang yang menjadi idol karena penasaran, pengen terkenal dan ikut-ikutan doang gak akan bisa survive. karena menjadi idol perlu passion yang besar, sukarela, pengorbanan, dan lain sebagainya. kalau nggak ada passion pasti gak lama bakal tumbang
jangan lupa juga tentang fanservice! justru menurutku syarat menjadi idol bukan talent yang utama, tapi kemampuan untuk memberikan fanservice!! yakin, deh. mau sejelek apapun talent nya kalau fanservice nya bagus pasti fandomnya bakal loyal. soalnya mereka merasa ada timbal balik antara fans dan idol. kebalikannya kalau misal talentnya bagus tapi gak bisa ngasih fanservice, fans pasti lama-lama juga bosan karena merasa nggak dapat timbal baliknya. seperti yang aku sebut di awal, idol harus bisa memanjakan ego penggemarnya kalau ingin bertahan, dan menenggelamkan ego pribadinya sedikit
menjadi idola terlihat menyenangkan, pada awalnya. tapi setelah aku pikir-pikir lagi, aku tidak sekuat itu untuk bisa menyembunyikan ego pribadiku demi banyak orang yang aku saja tidak begitu mengenalnya. lagipula aku terlalu idealis, pasti akan ada saja hal-hal yang membuatku tidak nyaman ketika menjadi sorotan publik. tapi aku sangat kagum dengan orang-orang yang mendedikasikan dirinya menjadi idola! terima kasih sudah menghibur, jangan sampai kalian kehilangan diri kalian sendiri, ya!
oh iya, jadi teringat di episode sekian kakegurui yang membahas tentang idol. rasa-rasanya mirip seperti yang aku lihat sekarang. mereka terkadang penuh dengan tipudaya, tapi juga penuh energi dan semangat membara!