Title : Don’t Look Me!
Author : Shizuka Fuyuki chan
Fandom : Prince of Tennis
Desclaimer : Takeshi Konomi
Rated : K+
Genre : General-Romance
Character : Ryoma Echizen O Sakuno
Ryuzaki. Forever forever forever forever /?/
Summary : Dengan tatapan itu, Sakuno luluh. Dan
dalam ucapannya, Sakuno merasa bahagia, namun ragu. Dalam sikapnya yang angkuh,
Sakuno kagum. Dan dalam permainan tennisnya yang hebat, Sakuno merasa iri, dan
tak menginginkan tatapan itu lagi./My First FF PoT/Oneshoot/Mind to RnR?
oOo
“15-0!”
Teriakan
sang wasit dalam sebuah pertandingan tenis di lapangan tennis SMP Seishun
Gakuen. Salah seorang pemain tampak gelisah, melihat dirinya kalah banyak poin
atas lawannya, Echizen Ryoma. Pria yang tampak tenang dengan iris mata tajam
elangnya menjadi sebuah alasan, betapa dikaguminya ia di club tennis Seigaku.
“Satu
kali lagi si Echizen mendapat poin, kau akan kalah, Sakuno.” Ujar seorang nenek
yang masih tampak bersemangat mengamati pertandingan itu.
“Sialan. Kenapa aku harus menghadapi
dia. Aku tak bisa fokus ....”
ucap Sakuno dalam hati, gadis berpenampilan sederhana dengan kepangan kikuk
panjangnya.
Kini, dia
mulai melemparkan bola ke atas, dan memukulnya dengan keras. Tapi sayangnya,
pria yang berada di sisi depan dengan sigap dapat menangkisnya. Dan hal seperti
itu terjadi berulangkali, sampai pada suatu masa, Ryoma memukul bola dengan
kencang ke arah Sakuno, sehingga membuat lawannya itu terlempar ke lantai. 20-0.
“Sakuno
....” nenek segera menemui Sakuno yang kini masih dalam keadaan jatuh di lantai
lapangan, “Kau tak apa?”
Sakuno
berusaha bangkit, “Ti-tidak apa-apa nek. Aku hanya sedikit ....”
“Maaf.”
Seketika
saja, pria yang telah membuatnya terjatuh itu sudah berada di hadapannya.
Sakuno terkejut, tak siap menerima kedatangan sosoknya itu.
“Tidak
masalah ....” jawab Sakuno sambil tersenyum. Ryoma yang terkenal dengan
ketenangannya hanya menatap gadis itu tajam, tanpa ekspresi. Tak lama kemudian,
dia meninggalkan Sakuno begitu saja.
Sakuno
yang melihatnya pergi, langsung beerteriak, “Ryoma-kun!”
Langkah
Ryoma terhenti, dengan arah yang bertolak belakang dengan Sakuno, “Ganbatte nee~!”
.
.
.
~A TeniPuri Fanfict~
Don’t Look Me! ©
Shizuka Fuyuki chan
Prince of Tennis © Takeshi
Konomi
.
.
.
WARNING : AU, OOC,
OC, Typo(s), dan beberapa kesalahan lain. Ini Fanfict tenipuri pertama saya.
Mohon bantuannya! ^-^
.
.
.
Enjoy!
.
.
.
“Kau
terlihat tak bersemangat semenjak pertandinganmu dengan Ryoma. Kenapa?” tanya
nenek, pada seorang gadis yang tengah memainkan raketnya di pinggir lapangan.
“Ah ...
tidak. Bukannya aku sudah melawannya 3 kali? Tapi tetap saja kalah ....”
jawabnya, penuh alasan.
Sang
nenek menatap gadis itu seraya tersenyum, mengingat semangatnya dalam
berlatih,“Kau pasti bisa mengalahkannya, lain waktu.”
Sakuno
mengentikan latihannya sebentar, dan melangkah mendekati nenek, “Semoga saja
bisa terjadi. Tapi ...”
“Tapi
apa?”
Dengan
gagap, Sakuno menjawab,“E-eh, ti-tidak kok. Maksudku ... ya, tentu saja aku
bisa menang!”
Nenek
memandang bingung Sakuno, dan hanya mengangguk.
“Ku kira,
hari ini ada pertandingan persahabatan antara Ryoma dengan Kaidoh. Mari kita
lihat.” Ajak nenek. Sakuno mengangguk dan segera pergi bersama neneknya.
Dan
sampainya di lapangan blok C, tampak Ryoma dan senior Kaidoh sedang bertanding.
Ternyata, sudah mulai. Gumam Sakuno dalam hati. Dari luar lapangan, ia terus
mengamati dua orang temannya itu. Namun, tetap saja. Sakuno tidak bisa melepas
pandangannya dari Ryoma Echizen.
“Ganbatte Ryoma-kun~!” teriak teman-teman
Ryoma di seberang lapangan. Sakuno yang melihat mereka hanya tersenyum simpul,
dan kembali mengamati pertandingan itu dengan seksama. Tampaknya, cukup sengit
mengingat senior Kaidoh yang menggunakan jurus vipernya. Namun, Ryoma tetap saja yang terbaik, bagi Sakuno.
Skor kini
sudah 15-0 untuk Ryoma. Tapi, Kaidoh tak mau kalah. Dia terus mengeluarkan
kemampuannya sampai skornya imbang, 15-15.
“Ryoma-kun ... berjuanglah.” Ucap Sakuno dalam hati. Tentu dia tak
ingin meneriakkannya dengan lantang di sana, ia tak mau Ryoma tau perasaannya
sekarang. Ya, hanya hatinya saja yang dapat mengungkapkan semuanya.
Dan akhir
dari pertandingan itu cukup membuat gembira; 30-20 atas Ryoma. Pria dengan
tatapan mata yang eerrrgg ... cukup menjengkelkan itu menang lagi, dan membuat
senja yang hangat itu cukup manis.
Ryoma
melangkah ke pinggir lapangan, dan duduk di sana. Sakuno segera menemuinya.
“Selamat
ya, Ryoma-kun!” ucap Sakuno sambil
duduk disamping Ryoma.
“Maaf.”
Ucapan
orang itu kali ini membuat bingung gadis remaja yang berada di dekatnya.
“Maaf
untuk apa? Maksudmu untuk kejadian kemarin?” tanya Sakuno.
Ryoma
menggeleng, “Maaf untuk hari ini. Aku tidak bisa maksimal.”
“Heee?
Kau ‘kan sudah menang. Aku akan selalu menyemangatimu, kapan saja!”
Ryoma
menatap Sakuno, datar dengan mata besarnya. Ia kemudian mulai berucap, “Huh ...
kau tahu, yang membuatku menang barusan adalah kau. Dan yang membuatku selalu
menang adalah kau. Dan kemarin ... hampir saja aku kalah melawanmu.”
Sakuno
tak dapat berucap. Mulutnya seakan terhipnotis oleh ucapan pria disampingnya.
Apa dia tak salah dengar?
Hening.
“Aku tak
mengerti apa yang kau ucapkan. Tapi, jangan tatap aku.”
Kini,
giliran Ryoma yang bingung akan ucapan Sakuno, “Kenapa?”
“Karena
aku ingin diberi kesempatan menang. Karena tatapanmu, aku hanyut dalam rasa
kagumku padamu. Karena tatapanmu, aku tak bisa berfokus dalam permainanku.”
Ujar Sakuno, mencurahkan semua yang ada difikirannya. Ryoma yang melihat gadis
itu tengah menunduk, merangkulkan satu tangannya ke tubuh Sakuno, dan
menyandarkan Sakuno di lengannya. Menyadari akan hal itu, Sakuno terbelalak dan
mendongak menatap Ryoma yang berada di dekatnya. Benar-benar berada di
dekatnya.
“Ryoma-kun ....”
“Maafkan
aku.”
“Ta-tapi
Ryoma-kun ....”
“Kau
perlu lama bersamaku untuk menghilangkan paranoid akan tatapanku.” Jelas Ryoma,
dan Sakuno pun hanya bisa menyandarkan tubuhnya ke bahu Ryoma. Sore yang begitu
hangat.
“Kau tahu,
Ryoma, satu hal yang membuatku kagum padamu adalah, karena kedamaian hatimu.
Kau tak pernah mengusik apapun, dan dimataku, entah kenapa semua yang kau
lakukan itu benar. Ini kenapa ya?” jelas Sakuno.
“Cinta.”
“He-eh
...? tapi banyak orang juga yang mengagumimu ‘kan Ryoma-kun ....” jawab Sakuno.
Ryoma
mendengus, “Tapi kau berbeda. Kau tak berlebihan seperti mereka.”
“Dan kau
juga selalu baik dimataku, Sakuno-chan.”
Lanjut pria itu lirih.
“Kau
menyebut namaku, tak seperti biasanya, ya.” Senyum Sakuno membuat Ryoma
tersipu. Ia memang belum pernah memanggil nama gadis itu secara langsung.
Hening.
Semilir
angin kala senja itu menambah nuansa bahagia di antara mereka. Ryoma yang
terkenal ‘cool’ oleh orang-orang,
tiba-tiba saja luluh dalam sukmanya. Walau masih terlihat tenang, dari pernyataan
Ryoma tadi memang sudah jelas, dia menyukai Sakuno. Namun, Sakuno masih belum
percaya mengingat sifat Ryoma yang angkuh.
“Ryoma-kun, sekarang sudah sore. Mari kita
pulang.” Ajak Sakuno sambil menegakkan tubuhnya di samping Ryoma. Remaja
laki-laki itu mengangguk, lalu beranjak dari sana, melangkah keluar lapangan.
“Ryoma
... tunggu aku!” Sakuno pun menyusul langkah kaki Ryoma di depannya.
Sakuno
memang selalu kalah ketika bertanding melawan Ryoma. Tetapi, dirinya menang
mendapatkan hati seorang Echizen. Tak butuh waktu lama untuk saling memahami
satu sama lain. Dalam suatu sore pun, dua manusia itu bisa saling mencurahkan
perasaannya. Dan itu tak rumit. Semua orang bisa mencurahkan perasaan dengan
cara mereka sendiri. Kini, mereka tinggal menunggu waktu yang tepat untuk bisa
saling mencintai, tanpa ada paksaan dan halangan apapun. Mengingat mereka saat
ini masih berumur 12 tahun. Cinta monyet? Tidak ... anak SMP pun dapat
merasakan cinta yang sesungguhnya. Waktu, dan waktu saja yang harus mereka
temui saat ini.
.
.
.
~OWARI~
.
.
.
A/N :
MBOOOKKK MARI .... AKU SEKARANG NGESHIP
PAIRING INI!!! AAAA.... RYOMA-KUN~ SAKUNO-CHAN~ KALIAN ITU MANIS BINGITZ DI
ANIME POT.... TOP MARKOTOP... APALAGI DI EPISODE PERTAMA POT LANGSUNG ADA HINTS
KALIAN... HUEE... MBAAAAHHH... LOPE LOPE DEH SAMA PAIR INI. TAPI RYOMA TETAP
MILIK KITA BERSAMA... DIBAGI-BAGI SAMA SAKUNO, KAK MAR, MBOK LIA, DAN
LAIN-LAIN. BAGIAN TERBESARNYA BUAT AKOEH YAK. HIHIHIHI. PUPUPUPUPU~ <3 <3
<3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 MUACH MUACH BUWAT MAY RYOMA KYUN~
WOHO-WOHO-WOHO-WOHO~ /malahfangirling /dicekekorangsekomplek
Oke, ini FF Prince of Tennis pertamaku.
Mungkin terlalu pendek dan gaje. Feelnya juga gak dapet, ya. Maaf ya~ aku Cuma
lagi muas-muasin/pelampiasan buat fangirlingan RyomaSaku... coba deh donlot
animenya. Di episode awal-awal, hints mereka manis banget... XDDD Setelah
nonton PoT, Pelis... aku nyesel gak ikut eskul tennis di sekolah. Harusnya aku
ikut dan umurku ‘kan sama Ryoma, Eiji,
Tezuka, dan kawan-kawan itu sama persis, 13. Cuma Ryoma yang 12. Mereka juga
SMP kek aku. (all : trus, lu pengen ketemu mereka pas ikut eskul tennis gito?
lol) /nak
Untuk yang NPoT, aku Cuma donlot
episode pertamanya doang. LOL. Jadi gak ngarti ceritanya. Aku lagi mau ngikutin
komiknya. /curcollagi
Cukup sekian.
Wasallam~!