Selasa, 22 April 2014

[Tenipuri Fanfict] : Don't Look Me!

Diposting oleh fuyuhanacherry di 13.00


Title : Don’t Look Me!
Author : Shizuka Fuyuki chan
Fandom : Prince of Tennis
Desclaimer :  Takeshi Konomi
Rated : K+
Genre : General-Romance
Character : Ryoma Echizen O Sakuno Ryuzaki. Forever forever forever forever /?/
Summary : Dengan tatapan itu, Sakuno luluh. Dan dalam ucapannya, Sakuno merasa bahagia, namun ragu. Dalam sikapnya yang angkuh, Sakuno kagum. Dan dalam permainan tennisnya yang hebat, Sakuno merasa iri, dan tak menginginkan tatapan itu lagi./My First FF PoT/Oneshoot/Mind to RnR?
oOo

“15-0!”
Teriakan sang wasit dalam sebuah pertandingan tenis di lapangan tennis SMP Seishun Gakuen. Salah seorang pemain tampak gelisah, melihat dirinya kalah banyak poin atas lawannya, Echizen Ryoma. Pria yang tampak tenang dengan iris mata tajam elangnya menjadi sebuah alasan, betapa dikaguminya ia di club tennis Seigaku.
“Satu kali lagi si Echizen mendapat poin, kau akan kalah, Sakuno.” Ujar seorang nenek yang masih tampak bersemangat mengamati pertandingan itu.
“Sialan. Kenapa aku harus menghadapi dia. Aku tak bisa fokus ....” ucap Sakuno dalam hati, gadis berpenampilan sederhana dengan kepangan kikuk panjangnya.
Kini, dia mulai melemparkan bola ke atas, dan memukulnya dengan keras. Tapi sayangnya, pria yang berada di sisi depan dengan sigap dapat menangkisnya. Dan hal seperti itu terjadi berulangkali, sampai pada suatu masa, Ryoma memukul bola dengan kencang ke arah Sakuno, sehingga membuat lawannya itu terlempar ke lantai. 20-0.
“Sakuno ....” nenek segera menemui Sakuno yang kini masih dalam keadaan jatuh di lantai lapangan, “Kau tak apa?”
Sakuno berusaha bangkit, “Ti-tidak apa-apa nek. Aku hanya sedikit ....”
“Maaf.”
Seketika saja, pria yang telah membuatnya terjatuh itu sudah berada di hadapannya. Sakuno terkejut, tak siap menerima kedatangan sosoknya itu.
“Tidak masalah ....” jawab Sakuno sambil tersenyum. Ryoma yang terkenal dengan ketenangannya hanya menatap gadis itu tajam, tanpa ekspresi. Tak lama kemudian, dia meninggalkan Sakuno begitu saja.
Sakuno yang melihatnya pergi, langsung beerteriak, “Ryoma-kun!”
Langkah Ryoma terhenti, dengan arah yang bertolak belakang dengan Sakuno, “Ganbatte nee~!”
.
.
.

~A TeniPuri Fanfict~
Don’t Look Me! © Shizuka Fuyuki chan
Prince of Tennis © Takeshi Konomi

.
.
.
WARNING : AU, OOC, OC, Typo(s), dan beberapa kesalahan lain. Ini Fanfict tenipuri pertama saya. Mohon bantuannya! ^-^
.
.
.
Enjoy!
.
.
.

“Kau terlihat tak bersemangat semenjak pertandinganmu dengan Ryoma. Kenapa?” tanya nenek, pada seorang gadis yang tengah memainkan raketnya di pinggir lapangan.
“Ah ... tidak. Bukannya aku sudah melawannya 3 kali? Tapi tetap saja kalah ....” jawabnya, penuh alasan.
Sang nenek menatap gadis itu seraya tersenyum, mengingat semangatnya dalam berlatih,“Kau pasti bisa mengalahkannya, lain waktu.”
Sakuno mengentikan latihannya sebentar, dan melangkah mendekati nenek, “Semoga saja bisa terjadi. Tapi ...”
“Tapi apa?”
Dengan gagap, Sakuno menjawab,“E-eh, ti-tidak kok. Maksudku ... ya, tentu saja aku bisa menang!”
Nenek memandang bingung Sakuno, dan hanya mengangguk.
“Ku kira, hari ini ada pertandingan persahabatan antara Ryoma dengan Kaidoh. Mari kita lihat.” Ajak nenek. Sakuno mengangguk dan segera pergi bersama neneknya.
Dan sampainya di lapangan blok C, tampak Ryoma dan senior Kaidoh sedang bertanding. Ternyata, sudah mulai. Gumam Sakuno dalam hati. Dari luar lapangan, ia terus mengamati dua orang temannya itu. Namun, tetap saja. Sakuno tidak bisa melepas pandangannya dari Ryoma Echizen.
Ganbatte Ryoma-kun~!” teriak teman-teman Ryoma di seberang lapangan. Sakuno yang melihat mereka hanya tersenyum simpul, dan kembali mengamati pertandingan itu dengan seksama. Tampaknya, cukup sengit mengingat senior Kaidoh yang menggunakan jurus vipernya. Namun, Ryoma tetap saja yang terbaik, bagi Sakuno.
Skor kini sudah 15-0 untuk Ryoma. Tapi, Kaidoh tak mau kalah. Dia terus mengeluarkan kemampuannya sampai skornya imbang, 15-15.
“Ryoma-kun ... berjuanglah.” Ucap Sakuno dalam hati. Tentu dia tak ingin meneriakkannya dengan lantang di sana, ia tak mau Ryoma tau perasaannya sekarang. Ya, hanya hatinya saja yang dapat mengungkapkan semuanya.
Dan akhir dari pertandingan itu cukup membuat gembira; 30-20 atas Ryoma. Pria dengan tatapan mata yang eerrrgg ... cukup menjengkelkan itu menang lagi, dan membuat senja yang hangat itu cukup manis.
Ryoma melangkah ke pinggir lapangan, dan duduk di sana. Sakuno segera menemuinya.
“Selamat ya, Ryoma-kun!” ucap Sakuno sambil duduk disamping Ryoma.
“Maaf.”
Ucapan orang itu kali ini membuat bingung gadis remaja yang berada di dekatnya.
“Maaf untuk apa? Maksudmu untuk kejadian kemarin?” tanya Sakuno.
Ryoma menggeleng, “Maaf untuk hari ini. Aku tidak bisa maksimal.”
“Heee? Kau ‘kan sudah menang. Aku akan selalu menyemangatimu, kapan saja!”
Ryoma menatap Sakuno, datar dengan mata besarnya. Ia kemudian mulai berucap, “Huh ... kau tahu, yang membuatku menang barusan adalah kau. Dan yang membuatku selalu menang adalah kau. Dan kemarin ... hampir saja aku kalah melawanmu.”
Sakuno tak dapat berucap. Mulutnya seakan terhipnotis oleh ucapan pria disampingnya. Apa dia tak salah dengar?
Hening.
“Aku tak mengerti apa yang kau ucapkan. Tapi, jangan tatap aku.”
Kini, giliran Ryoma yang bingung akan ucapan Sakuno, “Kenapa?”
“Karena aku ingin diberi kesempatan menang. Karena tatapanmu, aku hanyut dalam rasa kagumku padamu. Karena tatapanmu, aku tak bisa berfokus dalam permainanku.” Ujar Sakuno, mencurahkan semua yang ada difikirannya. Ryoma yang melihat gadis itu tengah menunduk, merangkulkan satu tangannya ke tubuh Sakuno, dan menyandarkan Sakuno di lengannya. Menyadari akan hal itu, Sakuno terbelalak dan mendongak menatap Ryoma yang berada di dekatnya. Benar-benar berada di dekatnya.
“Ryoma-kun ....”
“Maafkan aku.”
“Ta-tapi Ryoma-kun ....”
“Kau perlu lama bersamaku untuk menghilangkan paranoid akan tatapanku.” Jelas Ryoma, dan Sakuno pun hanya bisa menyandarkan tubuhnya ke bahu Ryoma. Sore yang begitu hangat.
“Kau tahu, Ryoma, satu hal yang membuatku kagum padamu adalah, karena kedamaian hatimu. Kau tak pernah mengusik apapun, dan dimataku, entah kenapa semua yang kau lakukan itu benar. Ini kenapa ya?” jelas Sakuno.
“Cinta.”
“He-eh ...? tapi banyak orang juga yang mengagumimu ‘kan Ryoma-kun ....” jawab Sakuno.
Ryoma mendengus, “Tapi kau berbeda. Kau tak berlebihan seperti mereka.”
“Dan kau juga selalu baik dimataku, Sakuno-chan.” Lanjut pria itu lirih.
“Kau menyebut namaku, tak seperti biasanya, ya.” Senyum Sakuno membuat Ryoma tersipu. Ia memang belum pernah memanggil nama gadis itu secara langsung.
Hening.
Semilir angin kala senja itu menambah nuansa bahagia di antara mereka. Ryoma yang terkenal ‘cool’ oleh orang-orang, tiba-tiba saja luluh dalam sukmanya. Walau masih terlihat tenang, dari pernyataan Ryoma tadi memang sudah jelas, dia menyukai Sakuno. Namun, Sakuno masih belum percaya mengingat sifat Ryoma yang angkuh.
“Ryoma-kun, sekarang sudah sore. Mari kita pulang.” Ajak Sakuno sambil menegakkan tubuhnya di samping Ryoma. Remaja laki-laki itu mengangguk, lalu beranjak dari sana, melangkah keluar lapangan.
“Ryoma ... tunggu aku!” Sakuno pun menyusul langkah kaki Ryoma di depannya.
Sakuno memang selalu kalah ketika bertanding melawan Ryoma. Tetapi, dirinya menang mendapatkan hati seorang Echizen. Tak butuh waktu lama untuk saling memahami satu sama lain. Dalam suatu sore pun, dua manusia itu bisa saling mencurahkan perasaannya. Dan itu tak rumit. Semua orang bisa mencurahkan perasaan dengan cara mereka sendiri. Kini, mereka tinggal menunggu waktu yang tepat untuk bisa saling mencintai, tanpa ada paksaan dan halangan apapun. Mengingat mereka saat ini masih berumur 12 tahun. Cinta monyet? Tidak ... anak SMP pun dapat merasakan cinta yang sesungguhnya. Waktu, dan waktu saja yang harus mereka temui saat ini.
.
.
.
~OWARI~
.
.
.

A/N :
MBOOOKKK MARI .... AKU SEKARANG NGESHIP PAIRING INI!!! AAAA.... RYOMA-KUN~ SAKUNO-CHAN~ KALIAN ITU MANIS BINGITZ DI ANIME POT.... TOP MARKOTOP... APALAGI DI EPISODE PERTAMA POT LANGSUNG ADA HINTS KALIAN... HUEE... MBAAAAHHH... LOPE LOPE DEH SAMA PAIR INI. TAPI RYOMA TETAP MILIK KITA BERSAMA... DIBAGI-BAGI SAMA SAKUNO, KAK MAR, MBOK LIA, DAN LAIN-LAIN. BAGIAN TERBESARNYA BUAT AKOEH YAK. HIHIHIHI. PUPUPUPUPU~ <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 <3 MUACH MUACH BUWAT MAY RYOMA KYUN~ WOHO-WOHO-WOHO-WOHO~ /malahfangirling /dicekekorangsekomplek
Oke, ini FF Prince of Tennis pertamaku. Mungkin terlalu pendek dan gaje. Feelnya juga gak dapet, ya. Maaf ya~ aku Cuma lagi muas-muasin/pelampiasan buat fangirlingan RyomaSaku... coba deh donlot animenya. Di episode awal-awal, hints mereka manis banget... XDDD Setelah nonton PoT, Pelis... aku nyesel gak ikut eskul tennis di sekolah. Harusnya aku ikut dan umurku  ‘kan sama Ryoma, Eiji, Tezuka, dan kawan-kawan itu sama persis, 13. Cuma Ryoma yang 12. Mereka juga SMP kek aku. (all : trus, lu pengen ketemu mereka pas ikut eskul tennis gito? lol) /nak
Untuk yang NPoT, aku Cuma donlot episode pertamanya doang. LOL. Jadi gak ngarti ceritanya. Aku lagi mau ngikutin komiknya. /curcollagi
Cukup sekian.
Wasallam~!

0 komentar:

Posting Komentar

 

home sweet dream Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review