Cerita, cita, hanya akan menjadi dua hal yang bersilangan
Harap, hanya satu hal yang melayang di atmosfer
Ilalang di lapangan yang tiap kali terinjak; takkan
mempengaruhi telapakmu
Terima yang sudah digariskan
Tanda bahwa tak perlu ada yang diekspektasikan
Akan membawamu dalam rasa aman
Pun jikalau yang kamu pinta, kamu dapat
Orang akan menganggap kamu orang yang beruntung
Namun, nadimu bukan nadiku
Lebih lama menelisik kata demi katamu
Enggan pula aku berhenti
Enyahlah semua gelisah
Cuma kamu, adiksiku
Harimu adalah candu
Alih-alih lelah, tak ada lagi yang bisa kulakukakan
Inikah kelebihanku?
Yaitu berani menggantungkan semuanya padamu
Apakah keputusan yang naif?
Perlukah aku mempertimbangkannya lagi?
Omong-omong, aku sudah berada di ujung batas
Ragu sudah tak tersisa dalam relung
Neracaku sudah tak
memiliki sensor yang akurat
Kamu yang mengambil dan merusaknya
Untungnya, kamu tak keberatan
Lereng eksistensimu kuambil sebagai alasan
***
a/n
coba baca gabungan huruf pertama setiap kalimat, hehe,
0 komentar:
Posting Komentar