mari mempererat tali silaturahmi
Minggu, 29 September 2019
there's something different today
morning vibes killed me lately
i hate when the sun is up
one step and more
i'll be the worst person today
its 8 am
in an ordinary monday
like the rest of the other day
i feel tired, already
even foods cant charge my energy
but someone crossed my view
with a bright smile
suddenly i feel motivated
to step my foot on the road
what kind of battery are you?
ah, i see
this world become increasingly sophisticated
day by day
isi renung dalam tiga menit
aku bangun tidur
solat subuh
lalu membereskan kamar
dan mandi
berbenah untuk berangkat
bukannya lupa
aku terbiasa tidak sarapan
mendengarkan dosen bicara
pulang dengan isian baru
lalu merebah
kelelahan dan lapar
burjo dekat kos memanggil
aku makan
melepas selembar uang 10.000
dan pulang dengan perut kenyang
aku selalu punya tanya
tentang kapan aku tidak begini
sendiri dalam
dunia yang hanya 3x3 meter
tapi aku ingat
ada yang mendoakanku
di bumiayu sana
jadi, sudah, deh,
aku ikhlas melelah
dalam kesepian
an.xi.e.ty
“don’t wait for me, i cant give you anything”
im sad to hear that
“you can leave me anytime”
im very sad to hear that
“please, stop, i don’t want to see your sad expression”
im smiling
"that’s mean you should let me wait for you"
"that’s mean you should let me stay with you"
baby, you worry too much
love makes waiting feel easier, y'know?
so, just believe in me,
it wont hurt both of us
even if you losing your sanity, i will replace your position
you have to (forever) be you, but it doesn't matter to me for
not to be me
27.02.19/29.09.19
thank you for making every memory special
im sorry i cant 24/7
stay by yourside to protect you
thank you for the love in any circumstances
im sorry for being
selfish by always wanting to see you smiles
thank you for making my heart smile when it rains
im sorry for letting
you enjoy your sadness for so long
thank you
im sorry
i love you
i love you
Jumat, 06 September 2019
[ RESENSI ] And Then We Were None
Judul : And Then We
Were None
Judul Terjemahan : Sepuluh Anak Negro, Lalu Semuanya Lenyap
Pengarang : Agatha Christie
Penerjemah : Mareta
Bahasa : Indonesia
Penerbit : Gramedia
Tebal : 264 halaman
Diterbitkan pertama kali : Maret 1984
Format : Paperback
Target : Remaja Dewasa
Genre : Misteri
Series : Stand-alone
URL Link :
http://library.uny.ac.id/sirkulasi/index.php?p=show_detail&id=6516&keywords=agatha+christie
http://uny.ac.id
URL Link :
http://library.uny.ac.id/sirkulasi/index.php?p=show_detail&id=6516&keywords=agatha+christie
http://uny.ac.id
Novel ini menceritakan tentang kasus pembunuhan yang terjadi
di antara sepuluh orang dengan latar belakang berbeda yang diundang ke sebuah
pulau bernama Pulau Negro. Pulau yang dimiliki oleh Mr dan Mrs Owen ini telah
memiliki desar desir gosip di penjuru negeri pada saat itu, namun hal itu tak
lantas membuat orang-orang yang diundang menolak tawaran tersebut—meski di
antara mereka pun tidak ada satu pun yang mengenal siapa sebenarnya yang
mengundang mereka. Para tamu yang diundang pun dipilih secara acak, tidak
memiliki kaitan atau relasi satu sama lainnya. Namun siapa sangka di akhir
cerita mereka semua justru satu per-satu harus meregang nyawa untuk menebus
dosa mereka masing-masing?
Rahasia yang sebelumnya mereka sembunyikan rapat-rapat
terkuak sepenuhnya dalam ‘liburan’ mereka di pulau ini. Dan akhirnya Pulau
Negro menjadi sebuah tempat penghakiman dari semua kesalahan yang telah mereka
perbuat karena hukumnya tak termuat dalam perundangan resmi.
Saat pertama kali membaca buku ini, sekitar satu sampai dua
bab awal, saya masih merasa belum bisa terbawa dalam suasana yang digambarkan
dalam cerita ini. Saya masih meraba-raba, kira-kira harus membayangkan seperti
apa latar dan situasi dalam cerita ini karena menurut saya pribadi penerjemahan
buku ini sedikit kaku dan kurang fleksibel untuk di-Bahasa Indonesia-kan. Namun
pada bab-bab selanjutnya saya mulai mengerti ke mana arah cerita ini berjalan.
Karakter yang ada dalam cerita ini pun cukup banyak. Sudah
begitu, tidak ada satu pun yang bisa dianggap sebagai karakter sampingan karena
semuanya berperan penting dalam jalannya cerita sehingga kita harus benar-benar
mengenal dan memahami satu per-satu karakter yang ada di novel ini.
Dalam cerita-cerita bergenre misteri, detail dalam plot
merupakan ciri khas yang tidak dapat dilepas. Dalam novel ini detail-detail
dijabarkan dengan natural sehingga tidak terkesan memaksa dan memberi celah
dalam cerita.
Selain itu, ciri khusus yang tidak bisa lepas dari gaya
bercerita sosok Agatha Christie adalah plot twist. Seperti yang kita tahu,
beliau sangat jenius dalam memutarbalikkan pandangan pembaca dengan merancang
alur sedemikian rupa sehingga para pembaca pun ikut diajak naik-turun mengikuti
flow dari clue-clue yang dia berikan di setiap langkah menuju ending cerita.
Hal seperti ini tentu memancing rasa penasaran pembaca untuk segera
mentuntaskan bacaannya dan membaca karya-karya beliau yang lainnya karena
sungguh, Agatha Christie tidak pernah kehabisan ide untuk membuat para
pembacanya ‘terpukul’ dengan apa yang ia sajikan.
Langganan:
Postingan (Atom)