Sudah lebih dari sekali gadis berambut merah muda itu
mengeluhkan kantuknya dalam hati. Perihalnya sebentar lagi dia harus pergi
untuk les, tentu saja dia enggan meninggalkan les begitu saja hanya karena
mengantuk.
Tapi sungguh, matanya benar-benar sudah tinggal menutup. Semilir
angin yang menerpa kulitnya menambah rasa kantuk meraup dirinya.
“Lisa ngantuk, ya?”
Tiba-tiba seseorang mengejutkannya dari belakang. rupanya
kakak sepupu laki-lakinya. Sejak kapan dia datang ke rumah? Bahkan Lisa tidak
menyadarinya sama sekali.
“Ya …, tapi setengah jam lagi aku les,” ujar gadis itu lesu.
Laki-laki yang berdiri di hadapannya tersenyum, kemudian
duduk di sofa yang tengah diduduki gadis itu. “Nggak papa. Lisa tidur aja. Nanti
aku bangunin kalau udah waktunya berangkat.”
“Tidur cuma setengah jam? Kayaknya nggak mungkin.”
Si gadis yang kira-kira berumur empatbelas tahun itu mendesis,
putus asa.
“Kalau begitu, tidur saja sepuasnya, sampai bangun. Lisa mau
les apa memangnya?”
“Matematika.”
“Kalau itu, aku bisa kok mengajarinya setelah kamu bangun.”
Laki-laki itu tersenyum lebar, mencoba meyakinkan.
Untuk beberapa saat, Lisa berpikir, mempertimbangkan. Sampai
pada akhirnya dia setuju dengan perjanjian itu. “Oke. Janji, ya? Soalnya aku
ada tugas yang belum dikerjain.”
Si laki-laki yang kelihatannya berumur jauh lebih tua dari
Lisa mengangkat jempolnya, sambil berkata, “Sip! Tenang, kamu tidur aja.”
Belum sempat menjawab perkataan kakak sepupunya itu, Lisa
sudah menutup matanya dengan tubuh yang bersandar pada sofa coklat. Sepertinya,
dia memang benar-benar mengantuk, pikir Hazu, nama pemuda itu. Kemudian ia
menepuk kepala si gadis dengan senyum kecil, menatapnya dengan hati-hati.
Padahal, dia sama sekali tidak berniat untuk mengajarinya
setelah ini. Karena dia ke sini hanya untuk mengantarkan bingkisan kue untuk tantenya—yah,
bisa dibilang dia hanya berpura-pura dan setelah ini dia akan langsung pergi ke
rumah tanpa menepati janjinya terlebih dahulu.
Karena yang paling penting adalah membuat Lisa tenang. Melihat
perempuan itu kesusahan seperti tadi sangat membuatnya terdorong untuk
melakukan hal-hal jahil yang sama sekali tidak ia rencanakan seperti yang ia
lakukan barusan.
.
.
.
-END-
.
.
.
a/n :
haehae apakah ada orang
udah lama gaapdet #ditawur maaf dateng dateng langsung
ngepost random begini huheuue mungkin karena aku terlalu menginginkan seorang
kakak laki-laki #iyain
sign,
uul
0 komentar:
Posting Komentar