dia adalah waktu; waktu bagi dirinya sendiri, waktu bagiku untuk berangan-angan
dia adalah ruang; ruang untuk memberinya jalan, ruang yang
mempertemukanku dengan jiwa yang kosong
dia adalah nafas; nafas yang dihirup untuk bertahan, nafas
yang dihembus karena lelah
(dan terkadang membuat sesak)
dia adalah suara; suara dari hari yang baru, suara dari hati
yang berbisik putus asa
tapi dia bukan alam semesta; alam semesta dan segala isinya yang memberi kehidupan, alam semesta yang memberi segudang penyesalan
oleh sebab itu, mencintai dia adalah perkara sukarela
bukan kompetisi bertaruh
0 komentar:
Posting Komentar