Kalau bicara tentang waktu, sebenarnya akan selalu saja disangkutpautkan dengan ruang. Bak sepasang belahan jiwa, mereka melengkapi dan menopang satu sama lainnya. Sama saja dengan memori, bukan hanya perkara waktu yang telah lewat dan terbuang, namun juga sekotak ruang yang sudah memberi media untuk menaruh waktu; memberikan jalan bagi setiap bentuk yang tak punya kuasa meletakkan dirinya sendiri di atas pergerakan jarum jam.
Dengan begitu, kamu akan tahu. Setiap hitungan waktu yang kubuang, selalu menyempatkan ruang untuk kamu bertamu. Naas, posisiku tak lebih dari tuan rumah. Dan tamu akan selalu menjadi pihak yang datang temporal--tak abadi, tak menetap. Mereka selalu datang untuk kemudian pergi. Hanya menyisakan jejak peninggalan yang mereka sebut sebagai kenangan.
0 komentar:
Posting Komentar