Tittle : End? What End?
Genre : Angst, Friendship
Rate : T
Main Chara : Shishido Ryou &
Choutarou Otori
Summary : Bagaimana bisa Shishido,
pemuda penuh gengsi itu dapat mengakui seseorang sebagai orang yang hebat? Ya,
tentu saja. Hal itu ia berikan pada Choutarou Otori, adik kelasnya yang
menurutnya paling normal dan bisa diandalkan di antara semua
temannya./”Choutarou, kupercayakan itu padamu.”/”Shishido-san …./”Ya, kau
adalah kekuatan kita!”/Mind to RnR?
.
.
.
A TeniPuri Fanfict
End? What End? © Shizuka Fuyuki chan
Prince of Tennis © Takeshi Konomi
.
.
.
WARNING : OOC, AU, typo(s), dan
beberapa kesalahan lain
.
.
.
DLDR. Enjoy! ^^ <== salah emot
.
.
.
Semilir angin sore di lapangan tenis
cukup membuat suasana terasa teduh. Disertai dengan mega orange dari sang
mentari yang menghangatkan. Di pinggir lapangan, dua sosok petenis Hyoutei
sedang duduk memandang langit, sekedar untuk beristirahat, dan mengobrol.
“Hei, Choutarou. Sebentar lagi, kita
akan berpisah. Bagaimana menurutmu?” Tanya Shishido. Ia lalu menyegak botol
minuman yang ia bawa.
Choutarou memandang Shishido sekilas,
“Oh, ya, Shishido-senpai. Aku pasti akan kehilanganmu.”
Shishido tertawa kecil mendengar
jawaban sang Otori tersebut, “Haha … tentu saja. Aku pun begitu.”
Dan hening kembali menyertai mereka.
Rumput-rumput bergoyang tertiup angin.
Dandelion-dandelion melayang bebas di hadapan mereka. Suasana yang benar-benar
tenang, dan damai. Mereka harap, dapat selalu seperti itu. Bersama. Namun, apa
boleh buat. Karena perbedaan kelas, mereka terpaksa harus berpisah. Ya,
terpaksa. Karena itu bukan keinginan mereka.
“Choutarou, apa aku harus asal
menjawab soal ujian nanti, agar aku tidak naik kelas?” ujar Shishido sambil
merebahkan tubuhnya di lapangan beralaskan rumput itu.
“He-eh? Kau tak perlu seperti itu,
Shishido-san. Saat SMU, kita pasti bertemu lagi, bukan?” jawab Choutarou dengan
wajah polosnya.
Shishido menyeringai, “Yah,
kuperingatkan, Choutarou. Aku akan SMU di Amerika. Orangtuaku akan bekerja di
sana. Maka dari itu, aku ….” Shishido menatap Choutarou yang saat ini sedang
memandangnya, tak percaya.
“Shishido-san ….”
Oh, tidak. Shishido benci tatapan itu.
Tatapan yang mengisyaratkan bahwa Choutarou sangat membutuhkannya. Dia tak
ingin sahabatnya itu merasa ‘lemah’ setelah ia pergi. Ia ingin, sahabatnya itu
selalu kuat. Seperti biasanya. Tanpanya.
“Ah, Choutarou, perpisahan itu
menyedihkan, ya. Kenapa ketika ada pertemuan, harus ada perpisahan?” sesal
pemilik Counter Infinity itu.
Choutarou tersenyum, “Ha’i,
Shishido-san. Aku juga tak tau. Tapi, aku bersyukur bisa bertemu denganmu.”
Angin terus menemani mereka. Kata demi
kata, bagaikan sebuah jembatan menuju perpisahan.
Matahari sudah semakin redup, ia mulai
bersembunyi di balik bukit. Sudah hampir malam, tak terasa.
“Choutarou, aku percayakan Hyoutei
padamu.”
“Hah? Tapi, ketua Hyotei selanjutnya
adalah Hiyoshi-san.” Jawab Choutarou.
Shishido bangkit, lalu menepuk pundah
Otori, “Ya, ketuanya memanglah dia. Tapi, kau adalah harga diriku, milikku, dan
aku. Kau adalah aku di Hyotei selanjutnya. Aku percayakan itu padamu!” jelas
Shishido.
—dan tak sesuai dugaannya, butir air
mata jatuh begitu saja dari kelopak matanya.
Oh, harga dirimu sudah tak berguna
lagi, Shishido. Kau tak dapat memikirkan gengsi ketika di hadapan Choutarou.
Kau tak bisa ….
“Shishido-san, aku akan menjadi kau,
dan akan menjadi kuat, seperti kau. Aku janji.” Jawab Choutarou sambil
tersenyum.
“Tidak. Kuat seperti kita!”
“Ya, kita. Aku pasti akan
merindukanmu, Shishido-san!”
Shishido tersenyum simpul,
mengindahkan air matanya yang terjatuh, “Oh ya, Choutarou, perlihatkan
tanganmu.”
Choutarou memajukan telapak tangannya.
*tos!*
“Eh, kita sudah sedih seperti ini.
Padahal, masih seminggu lagi kita bersama, setelah Ujian Kenaikan Kelas ….”
Ucap Choutarou.
Shishido menatap langit, “Yah …
sebaiknya kita pulang, Choutarou. Ayo!” Shishido beranjak, lalu melangkah pergi
sambil membawa raketnya.
“Shishido-san, kau membuang sampah
botolmu sembarangan.”
“Biarlah. Cepat kesini.” Ajak
Shishido. Choutarou tersenyum, lalu melangkah pergi disamping Shishido.
Silver pair yang keren, tak seindah
perjalanan mereka. Karena dimana ada pertemuan, pasti ada perpisahan bukan?
Namun, di dalam semua itu, tak ada yang namanya akhir. Karena hidup terus
berputar, tak ada habisnya.
.
.
.
~OWARI~
.
.
.
A/N :
*nari saman*
I know, ini gaje sangat. Ini satu jam
loh buatnya *kibas rambut*
Sekian. Sankyuuu~ bagi yang sudah
membaca XD
Sign,
Uul
.
.
.
Review?
0 komentar:
Posting Komentar