pagi,
semuanya membiru, memucat
diinjak pun, tak juga retak
dirampas pun, tak juga lenyap
siang,
semuanya menguning, menyengat
tak ada yang sudi bercengkrama dengan terik
sampai sisa-sisa genangan melarikan diri
malam,
biru tua menemui semburat kehitaman, membuta
ia dipenuhi taburan kristal gula
lalu mengisolasi diri bersama
mereka berjalan, membentuk rutinitas
meski aku terbawa arus;
tak terdeteksi dalam segala satuan waktu
0 komentar:
Posting Komentar