Sabtu, 12 Desember 2020

peluang

Diposting oleh fuyuhanacherry di 17.17 0 komentar
iya benar?

tidak juga?

mungkin begitu?

bisa jadi?

mustahil?

sementara kamu risau, jawabannya tentu bukan yang terakhir
--hiburku pada diriku sendiri, mengingatngingat petuah guru sekolah menengah; "peluang tidak ada yang nol, peluang bukanlah ruang kosong"
lalu tenggelam dalam dimensi mimpi yang dibangun sendiri
yang betul-betul dalam,
lebih dari palung mariana,
sebab ia menjarah alam semesta dalam sekotak angan

matahari yang terbit bersama luka

Diposting oleh fuyuhanacherry di 15.27 0 komentar
apabila lari pagi, aku akan bertemu fajar yang sumringah dan mentari yang berseri
sinarnya seperti memberiku janji manis
bahwa hari akan memberi hati
dan memaafkan luka
sapuan anginnya menyibak-nyibak peluh
seakan memberi keringanan dengan hanya menghapus jejak di pelipis

--mereka adalah segelas anggur merah yang menginjak kepala sembari memeras jantung--

sementara

Diposting oleh fuyuhanacherry di 15.07 0 komentar
rindu itu mahal
tak layak dibayar dengan satu ton emas, hektaran tanah, milyaran uang, ribuan sumpah

rindu itu muluk
hanya bisa ditukar dengan waktu, ruang, perasaan, dan pernak pernik jatuh cinta

rindu itu serakah
selalu ingin jadi yang paling terpenuhi dengan temu
tapi tak mampu melerai benang-benang kusut realita

rindu itu tak punya arah
ia hanyalah lolongan ego
yang minta dibalas hangat senyummu dalam ketidakpastian yang menjebak;
antara tipu daya dan belas kasih

Jumat, 11 Desember 2020

falling in love isn't a trap, it's an addiction

Diposting oleh fuyuhanacherry di 13.54 0 komentar

falling in love is a fault

everything is so wrong in many ways. my decision and dedication. your treat and trick. i'm overwhelmed with my own imagination about us while you are just being you

it's suck, it's such a waste

i said it last year with tears, and today i repeat it all again with a feeling of innocence

it's suck, it's such a waste

language

Diposting oleh fuyuhanacherry di 13.20 0 komentar

you are a piece of paper
and i am a pen
i do write what you want over you
until it reach the fullest
but you cant see it
so do i


you're disappointed
i'm hopeless
you r leaving
i m letting you go


till the end
we never know the truth that
you were the black paper


Minggu, 15 November 2020

ragam virtual yang nyata tapi nggak nyata

Diposting oleh fuyuhanacherry di 22.34 0 komentar

Halo semuanya, akhirnya aku bikin postingan baru yang bukan puisi-puisi sajak gajetot hehehe

Sebenernya aku pengen banget ngomongin ini lewat suara aja di podcast karena lebih bebas dan lebih cepet gitu haha. Tapi yaudahla sekali-kali ngasah skill nulis. Kalo pake suara mulu bisa-bisa aku lupa caranya nulis hehe

Jadi kali ini aku mau bahas tentang teknologi. Kalian mungkin bakal mengira kalo teknologi tu hal-hal yang bersangkutan sama zaman modern, canggih, elektronik, dsb dsb, iya nggak? Ya walau yang mau aku bahas itu emang berkaitan dengan kecanggihan itu, tapi sebenernya teknologi sendiri tu sebuah istilah yang digunakan untuk menyebut suatu rangkaian alat bantu manusia dalam menjalani kehidupannya. Jadi teknologi tu gak cuma mencakup barang-barang yang ada di era modern seperti sekarang. Tapi barang-barang jadul seperti batu untuk menyalakan api, kayu bakar untuk memasak, jala untuk menangkap ikan, juga termasuk ke dalam teknologi. Cuma bukan yang terbaru, itu teknologi lama. Intinya sih semua hal yang membantu aktivitas praktikal manusia gitu.

Nah, teknologi yang mau aku bahas kali ini adalah teknologi modern yang akhir-akhir ini lagi aku pantau(?) dan amati banget. Yaitu robot virtual! Kok bisa hal itu menarik minatku akhir-akhir ini? Karena dalam ranah hobiku tuh sekarang udah dipenuhi dengan teknologi-teknologi virtual semacam itu. Contohnya nih, seperti yang klean tahu aku kan weaboe yeah, jadi aku juga ngikutin virtual youtuber atau biasa disebut vtuber.



Jadi vtuber tuh yutuber tapi bentuknya virtual, bukan manusia asli. Manusia aslinya Cuma ngisi suara sama bermain peran di bawah avatar yang dikasih ke mereka. Jadi yang main peran jadi vtuber itu anonim gituuu. Menarik banget sih soalnya yang jadi fokus utama dari hal ini tuh persona dari robotnya, bukan siapa yang ada di balik si karakter vtuber itu. Dan surprisingly dunia vtuber tuh sekarang marak banget dan banyak peminatnya. Emang seru, sih. dan kalo vtuber itu ada aturan-aturannya tersendiri tiap agensi, itu yang bikin vtuber tuh konsepnya lebih tertata rapi daripada youtuber yang manusia kayak biasa. Konten-konten yang disajikan pun ga jauh-jauh dari hal-hal yang menjurus ke modernisasi. Kayak musik, game, bermain peran, berinteraksi dengan pengikut mereka, dan lain-lain. Jadi gak ada sih konten yang manusia banget kayak asmr makanan(?) jalan-jalan ke luar negeri, dan lain-lain. Tapi hal itu nggak mengurangi poin plus dari vtuber sendiri kok. Mereka tetep seru dengan konten mereka yang memang sedikit terbatas media dan dimensi….

Yang aku ikutin sekarang sih masih terbatas vtuber dari satu agensi aja, yaitu NIJISANJI ID. Oiya jadi vtuber tuh ada agensi-agensi yang menaunginya gitu. Tapi walau beda agensi juga masih memungkinkan bikin konten kolaborasi. Tergantung kesepakatan antara agensinya aja sih. Dan vtuber favoritku sejauh ini tuh Miyu. Sebenernya gak Cuma dia, sih. tapi anak-anak nijisanji id dari batch 2 aku suka semua~



Trus selain vtuber, sesuatu yang make konsep virtual-virtual gini tuh idol virtual. Mungkin kalian udah gak asing sama Hatsune Miku. Bisa dibilang dia emang idol virtual pertama yang bisa ngadain konser live. Dan sekarang makin nambah lagi. Salah satunya K/DA. K/DA tuh grup idol virtual dari riot games, yang punya League of Legends. Itu game setauku emang terkenal banget ya, kek sejenis Mobile Legends. Pokoknya aku suka banget sama K/DA walau aku ga main game-nya. Lagu-lagunya gilaaaaaaaaaa mancayyyy semuaaaa. Asli setiap mereka keluarin lagu tuh pasti selalu nyantol dan nyantolnya tuh tahan lama, gak yang Cuma sementara gitu. Nah, di K/DA ini yang ngisi suara tiap karakternya tuh ada artis-artis/penyanyi dari western dan korea. Karakter favoritku di K/DA tuh Ahri!! Karena cantik dan karakter pengisi suaranya mirip aku dikit wahahahaha. Yang ngisi suara dia tuh Miyeon dari girlband KPop, (G)ID-LE. Tapi yang lain juga gak kalah keren. Semuanya punya karakter suara yang unik-unik dan bener-bener blendnya tu mantapppp bangetttt. Di lagu terakhir yang rilis yang judulnya ‘More’ tuh anggota mereka nambah, nggak nambah juga sih soalnya itu lagu emang featuring hehe. Pendatang barunya tuh namanya Seraphine dan suara dia sopan banget masuk telinga. Dia dari China. Jadi di lagu More itu ada tiga bahasa; english, korea, mandarin. Keren banget sihhhh.



Yang paling aku suka dari K/DA selain musiknya yaitu grafik dan animasinya!!!!!!!! Gilaaaaaa. Sumpah udah gila perusahaan riot games tu. Aku pertama nonton MVnya langsung merinding disko saking syoknya dengan kenyataan bahwa teknologi virtual udah berkembang sejauh ini. Kerasa real banget.

Oh iya K/DA juga pernah live perform gitu loh beberapa tahun lalu. Jadi pengisi suaranya perform di panggung besar sama avatar-avatar yang mereka isi suaranya DAN ITU KERENNNN BANGETTT. Kayak konser campuran antara manusia dan mahluk ciptaan manusia. Di sana antara pengisi suara sama avatarnya juga saling berinteraksi, jadi kayak beneran nyata banget haha. Merinding deh nontonnya.

Dari fenomena-fenomena virtual ini yang aku tangkep sih dunia emang udah semakin berjalan ke arah rerobotan. Lama-lama posisi manusia bakal diganti sama robot. Ya walau yang sekarang ini baru dalam ranah entertainment, pasti lama-lama juga menjarah ranah-ranah lainnya. Kita lihat aja beberapa tahun dari sekarang ada robot-robot apa aja yang bakal menggantikan posisi manusia. Hahaha

Terus menurutku sisi positif dari mahluk-mahluk virtual ini tuh orang-orang jadi nggak mendewa-dewakan sesama manusia lagi gitu. Contohnya tentang idol. Selama ini idol manusia tuh dituntut banyak banget sama penggemar-penggemarnya. Dituntut harus sempurna tanpa celah, dan diatur sedemikian rupa biar bisa memenuhi ekspektasi penggemar. Udah kayak robot banget kan tuh? Pasti kondisi psikis mereka terancam sekali.

Nah, sekarang dengan adanya idol virtual kayak K/DA ini mungkin hal-hal macam gitu jadi lebih bisa diminimalisir karena robot kan gak punya hati nurani. Tapi di sisi lain aku juga penasaran gimana pandangan agamaku mengenai fenomena ini. Soalnya kan sama aja kayak jadi memuja mahluk ciptaan manusia ya, bukan ciptaan tuhan secara langsung, gitu. Waduh, ribet juga. Menurut kalian gimana temen-temen? Siapa tau bisa diskusi mengenai ini. Tapi kalo udah disangkutpautin sama agama pasti susah, deh. Soalnya ranah sensitif. Hiks.

Oke segitu aja postingan randomku kali ini. Sebenernya biar blog ini tuh rutin keisi gitu walo isinya gajelas juga gapapalah hahahahaahah

 

Terima kasih udah baca sampai sini! Semoga hari kalian menyenangkan

Byebye~

Jumat, 13 November 2020

dia; sebuah definisi

Diposting oleh fuyuhanacherry di 01.36 0 komentar

dia adalah waktu; waktu bagi dirinya sendiri, waktu bagiku untuk berangan-angan


dia adalah ruang; ruang untuk memberinya jalan, ruang yang mempertemukanku dengan jiwa yang kosong


dia adalah nafas; nafas yang dihirup untuk bertahan, nafas yang dihembus karena lelah

(dan terkadang membuat sesak)


dia adalah suara; suara dari hari yang baru, suara dari hati yang berbisik putus asa


tapi dia bukan alam semesta; alam semesta dan segala isinya yang memberi kehidupan, alam semesta yang memberi segudang penyesalan

oleh sebab itu, mencintai dia adalah perkara sukarela

bukan kompetisi bertaruh

Selasa, 03 November 2020

yang mulai usai

Diposting oleh fuyuhanacherry di 21.43 0 komentar

Kalau bicara tentang waktu, sebenarnya akan selalu saja disangkutpautkan dengan ruang. Bak sepasang belahan jiwa, mereka melengkapi dan menopang satu sama lainnya. Sama saja dengan memori, bukan hanya perkara waktu yang telah lewat dan terbuang, namun juga sekotak ruang yang sudah memberi media untuk menaruh waktu; memberikan jalan bagi setiap bentuk yang tak punya kuasa meletakkan dirinya sendiri di atas pergerakan jarum jam.

Dengan begitu, kamu akan tahu. Setiap hitungan waktu yang kubuang, selalu menyempatkan ruang untuk kamu bertamu. Naas, posisiku tak lebih dari tuan rumah. Dan tamu akan selalu menjadi pihak yang datang temporal--tak abadi, tak menetap. Mereka selalu datang untuk kemudian pergi. Hanya menyisakan jejak peninggalan yang mereka sebut sebagai kenangan.


Rabu, 28 Oktober 2020

sudut pandang

Diposting oleh fuyuhanacherry di 03.12 0 komentar

siapa aku

di matamu

adalah

siapa yang kamu mau

dan ilusi itu bukan tipuan

asal kamu meminta

sembari berserah;

menggadai ruang

menginvestasi waktu

menyambung......

Diposting oleh fuyuhanacherry di 03.10 0 komentar

pelan

pelan

hati

hati

lamat

lamat

telak

koneksi terputus

Jumat, 09 Oktober 2020

selamat mengulang; mengabdi; mengabadi

Diposting oleh fuyuhanacherry di 06.13 0 komentar

17/09/20

Hari dipublikasikannya tulisan ini adalah hari ulangtahunku yang ke duapuluh. Kepala dua, ya … nggak kerasa. Kaya set set wessss. Klise banget kalo aku bilang aku ngerasa masih kecil dan belum pantes berada di umur itu. Tapi ya, gimana, emang rasanya belum siap meskipun mungkin udah (sedikit) pantas.

Sejujurnya aku di masa lalu gakepikiran kalo aku bakal nginjak umur 20. Kupikir aku bakal menghilang sebelum umur itu. Aku pikir aku bakal musnah ditelan bumi karena gagal menjadi manusia. Tapi sekarang rupanya aku bener-bener udah berada di titik ini. Wow, apa yang udah kudapat dari seperlima abad kemarin ya? Entahlah. Gak mau juga terlalu mempermasalahkannya, takutnya malah jadi topik perbandingan dengan manusia-manusia super lain di luar sana.

Di umur ke-20 ini aku sengaja membuat postingan yang didedikasikan untuk diriku sendiri. Merayakan pengulangan hari kelahiran sendiri tidak begitu seru, memang, tapi aku sendiri nggak tau apa yang bisa aku lakuin buat diriku sendiri selain menulis ini; selain memanggil rekam jejak kehidupan yang telah lalu dan mengapresiasi semua langkah kaki yang sudah konsisten aku ambil sampai detik ini.

Jadi, aku menemukan sebuah postingan di instagram yang lumayan menarik. Isinya game menjawab pertanyaan. Dan kayaknya seru kalo aku lakukan. Langsung aja, ya.

 

Apa kekuatan dan kelemahan terbesarmu?

Aku mau menyangkal kalo aku seorang yang ‘kuat’, tapi sepertinya ‘kekuatan’ dan ‘kuat’ adalah dua hal yang berbeda, bukan? Aku memang bukan seorang yang kuat, tapi mungkin aku memang punya kekuatan. Buktinya, aku masih bertahan hidup sampai sekarang.

Menurutku kekuatan terbesarku adalah menangkap dan menelaah konklusi kehidupan. Kalau nggak begitu, aku nggak tahu untuk apa aku tetap hidup. Edgy sekali.

Bukan kadang, tapi emang seringkali hidup bikin bertanya-tanya ‘kenapa’, dan sejauh ini aku selalu bisa mencari jawabannya sendiri.

Kenapa aku hidup? Karena ada yang mengharapkan kehadiranku. Kenapa aku bertahan hidup? Karena eksistensiku sudah terlanjur dikenal dunia. Atau mungkin, kenapa aku lemah? Karena aku akan menghancurkan hidup oranglain jika aku kuat.

Intinya, ‘kenapa’ dan ‘karena’ sudah menjadi kerabat pikiranku. Mungkin karena itu orang-orang melihatku sebagai orang yang kritis. Padahal nggak juga, aku masih suka kemakan ego sendiri. Aku kadang terlalu realistis dan terlalu mengedepankan asumsi-asumsi logis sampe melukai oranglain secara nggak sengaja hm, sering terjadi. Sebenernya cuma karena aku penganut bitter truth aja sih, dan hal tersebut bukanlah konsumsi semua jenis orang. Aku akhir-akhir ini menyadari kalau aku perlu hati-hati dengan ini, karena bisa jadi boomerang juga.

Kalau kelemahan… aku nggak bisa menjelaskan, nggak mau. Akan terlalu memakan banyak energi untuk menuliskannya. Tapi aku merasa apa yang jadi kekuatanku mungkin bisa juga menjadi kelemahanku juga seperti yang aku jelaskan tadi, ironis.

Selain itu karena menurutku ada kalanya sebuah pertanyaan lebih baik tak memiliki jawaban agar ia bisa bebas dan menolerir apapun yang telah terjadi, jadi biarin aja jadi pertanyaan terbuka.

Tapi aku kasih bocoran dikit: insecurity.

 

Di mana kamu merasa berharga dan dicintai?

Kata orang-orang dari ranah ilmu psikologi, bahasa cinta setiap orang itu beda-beda. Mungkin semua orang yang ada di sekitarku telah menyisakan beberapa remahan cintanya ke aku, dan aku nggak menyadarinya karena dalam perspektifku, bentuk cinta yang aku anggap nyata cuma segelintir dari yang mereka kasih. Tidak adil, ya, tapi mungkin adil juga kalau semua orang juga merasakan dan melakukan hal yang sama. Namanya sudah hukum alam.

Bahasa cinta yang bisa aku terima sampai sekarang itu … afeksi yang ditunjukkan dalam sebuah aksi. Seperti bantuan, dukungan, hiburan, dan lain-lain. Bukan berarti bahasa cinta dalam bentuk kata-kata, hadiah, dan skinship tu nggak aku terima, ya. Cuma rasanya masih mentah dan masih menimbulkan banyak pertanyaan. Contohnya, mungkin aku bisa memberikan kata-kata indah untuk semua orang, padahal intensitas cintaku ke semua orang jelas berbeda-beda, gabisa boong. Jadi menurutku nggak terlalu akurat jika orang menyimpulkan besar kecintaanku ke semua orang adalah sama hanya karena aku memberikan semua kata-kata itu buat mereka. Tapi kalau aksi … dibutuhkan effort lebih untuk melakukannya, karena itulah aku lebih percaya jenis bahasa yang itu.

Aku merasa dihargai dalam beberapa lingkaran pertemananku. Aku bukan tipe orang yang banyak dikenal dan bisa menunjukkan diriku yang asli dengan siapa saja. Karena itu, orang-orang yang sudah tahu bagaimana aku yang asli dan yang tidak tipu-tipu, bisa dipastikan mereka telah membuatku merasa dihargai karena aku tidak perlu menutup-nutupi apapun lagi. Terima kasih!

 

Apa saja hal-hal besar atau kecil yang membuatmu bahagia?

Aku sering mendengar kata-kata semacam ‘bahagia itu sederhana’, dan aku sama sekali nggak setuju dengan hal itu.

Bahagia itu nggak sederhana. Bahagia itu suatu hal yang mewah. Nggak ada ukuran yang pasti buat bisa bikin orang bahagia. Definisi atau bahkan deskripsi bahagia itu rancu. Bisa aja seseorang merasa bahagia dengan banyak uang, di sisi lain ada orang yang punya banyak uang tapi ngerasa nggak bahagia. Ada orang yang mempunyai keluarga lengkap dan merasa bahagia, ada pula orang yang mempunyai keluarga sama lengkapnya tapi nggak bahagia.

Pada dasarnya bahagia tu bukan sesuatu yang bisa digali faktor-faktor pemicunya. Karena itulah, bahagia itu nggak sederhana.

Tapi kalau ‘bahagia bisa datang dari hal-hal sederhana’, baru aku setuju.

Hal besar yang membuatku bahagia mungkin teman. Aku bahagia kalau aku punya teman yang bisa membuatku menerima diriku sendiri dan bisa membuatku merasa bahwa eksistensiku punya nilai. Menurutku, punya teman yang tulus adalah salah satu rezeki terbesarku. Mungkin kalian pikir aku sotoy dan terlalu positif thinking kalo teman yang aku punya sekarang itu tulus dan apa adanya. Bisa aja mereka muka dua, iya, ‘kan? Tapi persetan, sekalipun aku tampak bodoh karena itu, aku merasa apa yang aku rasakan ini nggak ada salahnya. Nggak ada salahnya aku menganggap seseorang sebagai orang yang penting. Nggak ada salahnya aku menganggap seseorang sebagai orang yang harus aku hargai. Kalaupun nantinya dunia menamparku karena aku salahpaham, setidaknya aku nggak melakukan hal yang menyakiti oranglain.

Dan hal besar yang lain adalah uang.

Kalau hal-hal kecil … aku bahagia ketika aku punya kesempatan untuk mencoba banyak hal. Mengembangkan hobi-hobiku, misalnya. Atau mencoba hal-hal baru yang sama sekali aku nggak bisa dan nggak aku dalami. Karena aku pikir, ini semua adalah salah satu privilege—nggak semua orang punya kesempatan yang sama denganku.

Aku suka banget semua hal yang menyangkut seni dan sastra. Tapi nggak menutup kesempatan buat hal-hal di luar itu juga. Aku dulu cukup suka mata pelajaran berhitung dan fisika. Aku juga akhir-akhir ini suka membuat kue. Pokoknya melakukan sesuatu yang sebelumnya Cuma aku lihat dari layar kaca atau dari ruang oranglain tuh membahagiakan. Karena setelah melakukannya, aku bisa meyakinkan diri bahwa ‘ohhh ternyata aku bisa juga, ya’ walau tidak seepik yang oranglain hasilkan.

 

Apa saja sifat-sifat oranglain yang membuat kamu kagum?

Secara garis besar sudah pasti sifat yang nggak atau belum aku miliki hihi karena sudah hukum alam, halaman tetangga selalu tampak lebih kuning….. kok kuning? Karena aku nggak begitu suka warna hijau.

Mungkin sifat yang berkebalikan dari aku adalah sifat orang-orang yang kuat. Secara psikis maupun fisik. Ya, dalam keduanya aku selalu lemah. Maruk sekali.

Orang-orang kuat yang kumaksud itu … seperti orang yang bisa mengendalikan hal-hal di sekitarnya, walaupun sebenarnya hanya ‘seolah-olah’. Tentu dalam hal ini aku mendambakan yang positif. Seperti, dia bisa membuat semua orang respect padanya, dia bisa membuat semua orang mengakui bahwa ia dibutuhkan karena bisa membawa tawa dan riang. Selama ini, aku merasa justru aku adalah tipikal orang yang selalu membutuhkan oranglain, bukan yang dibutuhkan.

Di atas itu semua, aku paling merasa kagum dengan orang-orang yang tulus dan bisa mengekspresikan perasaannya dengan terbuka kepada oranglain. Walau yang satu ini menurutku terlalu mengada-ada. Soalnya kalau dipikir, orang akan memberikan reaksi kepada kita tergantung bagaimana kita melakukan aksi duluan, ‘kan? Tapi menurutku ketulusan memang antara ada dan tiada. Bukannya bermaksud curiga bahwa Rasulullah tidak tulus kepada pengikutnya, tapi di zaman sekarang ini … tulus itu untuk apa? Kadang aku nggak ngerti. Tapi aku kagum. Tapi sepertinya muluk-muluk jika aku ingin menjadi seperti itu maupun ingin menemukannya.

 

Apa yang kamu lakukan untuk dirimu sendiri ketika kamu sedih?

Tentu saja menikmati kesedihan! Suatu hal yang sia-sia ketika kita bisa merasakan sesuatu, entah yang enak atau tidak, dan kita malah mengelaknya.

Menurutku menikmati kesedihan juga salah satu anugrah. Kesedihan bisa membangkitkan perasaan-perasaan yang telah mati. Kesedihan bisa menyediakan tempat untuk bersandar dari peliknya hidup yang sebelumnya hanya bisa disembunyikan. Kesedihan itu penetrasi. So, as long as I don’t lose myself, I will accept it.

Tapi kalo aku lagi dalam situasi genting dan kesedihan itu mengganggu aspek-aspek hidupku yang lain, aku bakal menangkalnya dengan makan. Buang-buang uang intinya, haha! Coping mechanism ku emang makan sih, terutama makanan dan minuman manis. Selain itu mungkin dengan karokean di rumah. Rekaman-rekaman. Aku merasa beruntung dengan hal ini karena di masa stress pun aku masih bisa produktif bikin cover hehe. Tapi gak selalu sih, kadang tetep jenuh juga. Paling utama aku bakal me time aja sih. menyendiri. Karena bersosialisasi dengan orang tuh jujur memakan energi sangat banyak buat aku. Jadi kalo aku excited pas ngobrol sama kalian, itu adalah hal yang bagus. Tandanya aku mau meluangkan energiku cuma buat bikin kalian senang haha, meski kadang harus menjadi badut

 

Apa yang kamu inginkan?

Kalau ngomongin masalah keinginan, jatuhnya malah jadi kayak mengekspos keidealisanku, haha. Aku kadang malu dengan sisi yang ini. memang memalukan. Aku jadi tampak munafik jika dilihat-lihat dari sudut pandang seorang ulya dalam hari-hari biasanya.

Sebenernya aku juga nggak tau apa yang aku pengen. Tapi entah kenapa, aku ngerasa aku nggak mampu juga mencapai itu, kalau pun aku udah tau.

Apa yang aku ingin biasanya adalah hal-hal yang kerap kali mustahil untuk ukuran seorang aku. Ya, aku sepesimis ini. tapi aku muak juga hidup dalam dunia dongeng yang diciptakan pikiranku sendiri. Sekali lagi, aku hanya realistis dan menerima bitter truth. Kadang emang menyebalkan, ya seperti yang aku bilang di awal. Kata orang, andai aku punya motivasi dan semangat, aku bisa jadi orang yang ‘besar’. Tapi nggak, keinginanku yang jelas bukan jadi orang yang besar.

Kalau dipikir-pikir, meski aku nggak tau keinginanku secara spesifik, tapi hidup tenang dan bisa diterima dunia sebagai seorang yang mentah cukup menarik (Dan kalau bisa, tanpa perlu jadi orang besar dulu.)

 

Rabu, 30 September 2020

girlstalk

Diposting oleh fuyuhanacherry di 06.03 0 komentar

Barangkali cinta memang membasuh perih seperti kata Dewa19, alih-alih menyesal, Maya justru merasa semuanya telah lepas; kekesalan, kekecewaan, cemburu, dan segala keluh kesah batin lainnya. Mungkin bukan rela, tapi memang cinta sudah sepatutnya seperti itu. Di luar sana orang-orang merasa bahwa memperjuangkan dan mengejar adalah bagian dari usaha terbaik mereka. Pada kenyataannya itu hanya menunjukkan obsesi semata. Kalau memang cinta, seharusnya tidak perlu ada rasa takut tidak tercapai, teraih, termiliki, atau tertolak—itu pamrih.

Dan Maya rasa, kecintaannya terhadap sahabatnya bukanlah sekedar obsesi.

Bagaimana mengatakannya, ya? Sebenarnya hal yang cukup lumrah seseorang mengubah arah pandang perasaan terhadap sahabatnya. Mungkin itu adalah sebagian dari bukti nyata pepatah Jawa, ‘witing tresno jalaran soko kulino’.

Tapi Maya tahu diri. Ujung panah dari rasa yang diam-diam menyelinap dalam hatinya akhir-akhir ini bukanlah kuasa atau kepemilikan. Dia merasa perasaannya sudah cukup valid untuk dipendam saja, tidak perlu ada yang tahu. ‘Lama-lama juga akan hilang kalau sudah lelah.’ Lagipula, jika ada oranglain yang tahu, justru akan membuat dunianya kacau.

Masalahnya, dia bukan orang yang mudah lelah; stamina fisik maupun batinnya sudah teruji seperti itu.

“Kamu lagi naksir orang nggak, sih?”

Pertanyaan ini terulang kembali setelah berpuluh-puluh kali dilontarkan oleh mulut-mulut yang berbeda. Sudah seperti ringtone khusus yang akan orang-orang putar ketika dia terlihat suntuk. Mereka kenapa sih, selalu penasaran dengan ranah privasi semacam itu, pikir Maya. Tapi kali ini orang yang menanyakannya justru orang yang selama ini dia pikirkan semalam suntuk, yang dia sebut dalam doanya yang sia-sia—sampai kapanpun. Karena dia tahu, tuhannya tidak akan mengizinkan permintaan hina seperti itu untuk dibalas kabul, oleh manusia sesuci apa pun.

“Nggak.”

“Ah, masa, sih?” Orang itu menanggapi dengan nada tak percaya. ‘Bodoh, mana mungkin aku mengakuinya di depanmu.’ Maya membatin, sambil mengamati orang di sampingnya yang juga tengah mengamati dirinya lekat-lekat sambil tersenyum miring.

“Dari dulu nggak berubah, ya.”

“Sekarang gantian kutanya,” ucap Maya, memutar balik arah obrolan. “Kamu kapan berhenti mengharapkan crushmu itu?”

“Kalau udah capek.”

Alasan yang sama. Hanya saja, Maya terlalu enggan untuk mengaku. Asal bisa tetap bersama gadis manis ini, Maya pikir itu bukan ide yang buruk. Biarlah diam di sana sampai usang. Jika memang cintanya berbentuk besi, biar saja sampai berkarat. Pun dia tak keberatan bila hatinya teriritasi. Itu lebih baik daripada orang terkasihnya tahu bahwa dia adalah manusia yang tidak selurus liuk rambutnya, sebab akan terlalu banyak kemungkinan; dibuang, dilupakan, dibantah, dicaci, disingkirkan, diasingkan, atau dianggap angin lalu.

“Kalau udah capek, bilang-bilang.”

“Mau pijetin?”

“Nggak, mau bersyukur aja.”

Kamis, 24 September 2020

pembalasan dendam

Diposting oleh fuyuhanacherry di 03.31 0 komentar

malam ini kerabat yang terbantai massal kemarin membalas dendam

mereka pikir mereka sasuke uchiha

terus berputar di kepala membentuk pusaran hipnotis

mencubit dengan alat hisapnya dari berbagai sudut

cih, binatang yang hanya berguna bagi pabrik obat nyamuk

harusnya kalian tau diri

darah yang kalian konsumsi itu darah pendosa

cik cik cik cik

akhirnya datanglah pahlawanku

binatang kenyal warna mauve

kapan-kapan akan kutraktir bakmie tarik

Selasa, 22 September 2020

keluh kisah pembantaian

Diposting oleh fuyuhanacherry di 12.44 0 komentar
tertangkap masih daring
pukul 11 malam
tebak-tebak berhadiah, mereka kira aku melembur untuk masa depan
naas, aku tak pernah memikirkan suatu apapun yang kelabu
sebab percuma jikalau tak ada jaminan

jadi, aku belum tidur karena dengung insekta dalam kamar yang berisik
sesekali mereka juga menggigit epidermis
aku tepuk-tepuk tanganku
hingga telapak tangan pun penuh bercak
seketika aku menjelma seperti psikopat
tapi mereka tidak pernah ada habisnya
seperti dosa manusia

begitulah agenda malamku, dan aku ingin menggembala cicak
agar mereka bisa kenyang, agar aku bisa tidur sdikit tenang

bakmie yamin

Diposting oleh fuyuhanacherry di 12.39 0 komentar

kekenyangan

tinuk tinuk tinuk

aku mengutuk porsi
kalau kata orang, namanya porsi kuli
stamina mereka memang harus dibeli
dengan asupan karbo yang lebih
dan normalnya dihabiskan oleh dua orang aku

bakmie yamin sepuluhribu itu mungkin kini sedang menangis
sebab aku tak membuatnya habis
dan binasa dengan kenangan manis

si jancuk sedang mengetik

Diposting oleh fuyuhanacherry di 12.38 0 komentar

si jancuk sedang mengetik.....

itu saja yang dari tadi terpampang di tampilan aplikasi hijau
di bawah namanya, di sebelah kanan fotonya yang tengah tersenyum
sudah sepuluh menit dan tulisan itu masih bertahan
entah apa yang sedang dia tulis
apakah puisi? apakah cerpen?
tapi dilihat dari wataknya lebih pantas jika kutebak dia sedang menulis essai
entah tentang pemanasan global atau gerakan anti korupsi

tapi semua itu terpatahkan
yang kudapat setelah bermenit menit menunggu hanya sebuah stiker
mahluk putih aneh sedang berjoged

sejak saat itu aku mengerti
betapa dia selalu menyianyiakan waktunya
makanya dia susah selesai
makanya dia susah (kembali) memulai

Jumat, 31 Juli 2020

apadaya

Diposting oleh fuyuhanacherry di 06.54 0 komentar
seekor kucing terbangun dalam ruang gemah gempita

begitu ruah, namun ia begitu kecil

tak begitu punya daya

mengutil beberapa ikan yang terpampang nyata dalam pandangan

berlari, terkejar, berkelana dan sembunyi

menjadi bagian dari rantai jerat adiksi hidupnya

Ia pikir memang sepatutnya begitu

namun ia tidak begitu tahu

banyak yang tidak mengutil

Atau berlari

Menyerang sana sini

Jatuh dan bangkit lagi

Untuk kembali berlari

Ia teradiksi

Oleh juang dan harapan

Di atas pelanggaran yang (ia sebut) layak

Ia teradiksi

Dalam dosa-dosa paling indah

Di jagat pasar tumpah pukul 9 pagi

menguji kelayakan

Diposting oleh fuyuhanacherry di 06.51 0 komentar
Jika aku hilang, adakah yang sudi mencari?

Jika aku putus, adakah yang sudi menyambung?

Jika aku tenggelam, adakah yang sudi untuk menyelam?

Jika aku terdaftar, adakah yang sudi untuk memilih?

Jika aku tertinggal, adakah yang sudi untuk menemani?

Jika aku berhenti, adakah yang sudi untuk tetap melanjutkan lagi?

Rabu, 27 Mei 2020

dehidrasi diri

Diposting oleh fuyuhanacherry di 07.16 0 komentar

kupikir, haus adalah hal yang lumrah
khususnya ketika sehabis berkelana sendiri di tegah padang pasir
kepanasan
mencari tandu dan pelepas lelah
tapi sampai kapan aku akan haus?
padahal kalau lapar, akan ada kenyang
setelah semua yang kurang terpenuhi

hal itu membuatku berpikir;
eksistensi kesempurnaan begitu kelabu
entah nyata atau fana
atau nyata bagi sebagian dan fana bagi sebagian lainnya?

itulah,
bahkan kerunyaman dunia sekalipun takbisa mendedikasikan diri sebagai bukti



Selasa, 26 Mei 2020

26/5/20

Diposting oleh fuyuhanacherry di 16.42 2 komentar

Hello again

So eummmmm I decided to post this long rambling in this blog just in case I need it later

Lately, since like 1 month ago, I have some problem with my ownself. I feel so uneasy in every way, I cant think clear, and else. At first I think this is just some of my anxiety like usual, but as time past this thing annoys me a lot. Finally I chose to do some reflection and introspection with my own self to find out whats wrong with me

I think most of my close friends already know that I have a problem with my self esteem/self worth. Its like no day without downgrading myself. I always feel unworthy, unwanted, etc.

I know its not just me who can feel it, maybe some of you ever think the same as me but I don’t care about it anyway because this is my turn to express whatever im feeling BECAUSE THIS IS MY FCKIN BLOG so if you feel this will trigger you or something please stop reading from now on. I warn you.

Ok semua ini dimulai ketika gatau sejak kapan aku melihat semua orang di social media itu bersinar seperti bintang-bintang di langit. Mereka punya pesonanya masing-masing and being proud of it. Lalu simpelnya, aku iri. Yeah im that insecure bitj yang apa-apa mudah ngerasa rendah dan sampa. I cant deny it.

Kemudian merembet ke—hal yang sifatnya lebih personal. Kayak, aku mencemburui orang-orang lebih dari sekedar karena kelebihan mereka dalam hal talent prestasi penampilan dan lainnya. Tapi lebih ke semacam……………orang-orang kok bisa ya punya teman berbagi susah senang dsb. Kenapa kalo dalam kasusku cuma aku yang berbagi dan yang lain engga. Apa aku ga bener-bener punya guna ya buat mereka? Apa aku belum pantas dianggap sebagai sahabat karena aku selalu keliatan egois? Apa aku belum cukup menghargai mereka sampe aku merasa mereka juga kurang menghargaiku? Im sorry emang di sini aku meremehkan teman-temanku I cant lie but at this point I just feel like………….i have no right to lean on someone? Aku malah melihat diriku sebagai beban atas teman-temanku. And that’s a fact. They all know that I have such a mental illness called anxiety and its hard to deal with it. Even for myself. Kayak……………..cape sih pasti kalo jadi temenku karna akunya banyak ngeluh, banyak ngerasa negativity lainnya yang harusnya temen-temenku ini gaperlu tau dan gaperlu mikirin. And then I feel like Im lost. I have nothing. Aku cuma bisa ngandelin diri sendiri karena ya siapa juga yang rela dibikin cape sama aku?

Idk if this is just the impact of my trust issues or what. Aku ngerasa gara-gara hal-hal negatif yang terus muncul itu bikin aku makin suudzon sama semua orang termasuk orang-orang terdekatku. Aku mempertanyakan ketulusan mereka, kejujuran mereka, bahkan kebaikan yang udah mereka kasih selama ini. aku gabisa berpikir jernih sama sekali. Rasanya semua hal yang selama ini aku rasain tiba-tiba berubah jadi kebohongan dan aku takut tenggelam di dalamnya lebih lama dari ini.

Dan semakin direnungi aku semakin menemukan banyak kesalahan dari diriku sendiri dan berujung suudzon juga ke diri sendiri. Rasanya tiba-tiba semuanya jadi kebalik lagi—selama ini aku yang salah, pikiranku yang salah, aku yang ga tulus, aku yang terlalu banyak ekspektasi dan obsesi, aku yang nyakitin semua orang di sekitarku. Dan aku ngerasa aku harus menjauh dari semuanya. That’s why akhir-akhir ini aku merasa malas berinteraksi. Im not in a good mood to having interaction with everyone—kecuali temen-temen sekapalku sih. karena sejujurnya fangirlingin OTP adalah salah satu coping mechanism aku jadi aku pake itu buat ngedistract pikiran-pikiran negatifku.

Saking banyaknya kesalahan yang baru aku sadari itu aku merasa semuanya udah susah untuk diubah. Aku bakal selamanya busuk kayak gitu hahaha I don’t even understand kenapa masi ada yang mau keep in touch sama aku sampe sekarang. Aku merasa aku bukan orang yang baik dan ga deserve kebaikan mereka. Dan di sini aku suudzon lagi kalo semua orang Cuma kasian sama aku makanya bersikap baik dan segala macam. Kalo dijabarkan detailnya gaakan selesai sih. I hate my mind. Aku sebenarnya gasuka hal-hal yang terlalu mendetail tapi gatau kenapa kalo menyangkut negativity dan anxiety aku selalu memikirkan segala hal dengan deep dan detail. Aku paham betul semua ini karena aku sendiri yang nyiptain pikiran-pikiran toksik but i dont know what should i do...........i feel like i need help but i dont even know whats the spesific problem and how to fix it

Aku sebenernya masih belum nemu jawaban dari semua beban pikiran yang aku rasain sekarang. Tapi aku harap dengan mengekspresikannya dalam bentuk tulisan kayak gini  bisa bikin aku lebih lega dan meringankan beban pikiranku.

Dan aku ngga tau harus ngomong apalagi selain maaf. Mungkin ini klise, tapi aku masih bingung dengan perasaanku sendiri dan yang paling jelas kurasain cuma rasa bersalah.

That’s all. May delete it later

Kamis, 14 Mei 2020

langkah sembilanbelas, menuju duapuluh

Diposting oleh fuyuhanacherry di 07.36 0 komentar
Kayaknya sudah saatnya aku kembali mengulas kehidupanku dan apa yang aku dapatkan selama setahun terakhir?


Yak, pas itu aku masih belum dapat tempat baru, dan sekarang akhirnya aku udah punya!

Sekarang aku berkuliah di salah satu PTN di jogja tapi tentu saja bukan yang dulu wkwk. Untuk prodinya sendiri, kali ini aku cukup terkejut karena bukan pilihan prioritasku. Tapi aku bersyukur masuk sini karena rupanya memang benar-benar cocok buatku. Emang tuhan tahu yang terbaik :D

Aku sangat bangga dengan keputusanku untuk menDOkan diri pada masanya HHAHAHAHAHAHAH yeah im so proud dan beberapa temanku juga mengaku bangga karena memilih keputusan yang lumayan besar kayak gitu tuh ga mudah. Aku bahkan sempat dicap picik, tidak tahu diuntung, bodoh, lemah, dan lain-lain karena memilih keputusan itu. Sekarang saatnya aku menertawakan kembali cacian mereka saat itu ehe. Im happy being here. Aku pelan-pelan dapetin apa yang aku cari-cari sebelumnya. Aku jadi makin sadar kalau aku worth buat ngelakuin apapun yang aku mau dan gaada orang yang lebih tahu tentangku lebih dari aku. Aku bener-bener menikmati kuliahku untuk kali kedua ini :) 

Sebelumnya, aku mau ngucapin makasih buat teman-temanku tersayang yang udah selalu ada buatku setiap saat. Di saat aku mencapai titik terendahku, sampai aku berada di titik self esteem paling tinggi. You guys are my life saviors. Kalo gaada kalian aku yakin aku udah beda dunia sama kalian hehe. Dan aku harap, kalian bakal selamanya juga sama aku, karena aku akan berusaha buat selamanya sama kalian. Cupcupcupppp jan nangis ea.

Ngomong-ngomong tentang temen, di kampus baru juga aku dapet temen-temen baru lagi. Entah di kelas maupun di UKM. Yak, aku memutuskan untuk masuk UKM univ dengan nekat haha soalnya aku belum pernah ikut gitu-gituan sebelumnya. Dan ini merupakan salah lain(?) keputusan yang patut aku banggakan

Jadi UKM ku ini adalah UKM yang menaungi minat seni rupa dan fotografi. Kebetulan karena aku suka keduanya hehe dulu sempet kepikiran mau ngedobel sama jurnalistik tapi kukurungkan niat. Aku tidak boleh gegabah karena satu aja belum tentu bisa konsisten apalagi dobel.

Selama di UKM ini banyak banget yang aku dapetin. Teman tentu saja, pengalaman pameran, pengalaman belajar ini itu, pengalaman masuk kepanitiaan, dan lain-lain. Tapi jujur yang paling bikin aku terkesan di sini adalah karena lingkaran pertemanannya. Kalo gabut, aku mainnya sama mereka. Mau makan di burjo juga barengnya sama mereka. Mau ini itu ujung-ujungnya ngajaknya mereka haha. Pokoknya seru dan karena orang-orangnya punya minat yang sama jadi suasananya supportif banget juga.

Terus selama kuliah di sini aku ikut kepanitiaan di acara jurusan juga. Ah, jujur, awalnya pas ikut ini aku merasa cukup beban(?) karena sebelumnya aku emang gapernah ikut kepanitiaan. Tapi lama-lama ternyata seru juga. Aku bisa kenal sama yang beda kelas, bahkan yang sekelas awalnya b aja jadi makin kenal, kemudian kenal kating-kating juga. Dan di sini aku merasa banget kalo jasaku sangat dihargai dan self worthku langsung meningkat drastis. Aku juga puas sama kinerjaku di sini dari bikin disen stiker, sertif, bikin dekor panggung, dll. Walo cape juga karna harus lembur-lembur dan harus bagi waktu sama kuliah dan pameran UKM.

Di kampus baruku ini aku punya makanan favorit baru yaitu cilor depan kopma kampus dan gacoan!!! Seminggu sekali aku pasti beli gacoan kayaknya. Enak banget abisan mnangos. Selama karantina pun yang paling aku kangenin adalah gacoan haha.

Trus apalagi, ya. Ah, hubunganku sama temen-temen dari kampus lama juga baik-baik aja. Walo Cuma ada beberapa yang masih keep in touch lewat wassaf (karena akunya sendiri yang menarik diri dari semuanya dengan ganti wassaf). Tapi beberapa bulan lalu aku sempat datang ke acara pameran mereka di JNM bareng temen-temenku di warai club. Nah ini gila sih, Alya sama Zuhdi yang dari semarang rela jauh-jauh naik motor ke jogja buat nemenin aku WKWKWKWKWWK selain nemenin ke pameran, kami juga sempet karokean bareng ehe. Pas itu seketika lupa kalo Febi udah ninggalin kita semua, padahal Febi juga kuliahnya di Jogja. Semoga tenang di sana ya, Feb :) we miss you.

Sekarang di penghujung semester 2 sebenarnya aku lumayan stress dengan perkuliahan online karena rata-rata Cuma diisi dengan tugas-tugas. Dan sekarang adalah minggu terakhir kuliah, tugas bener-bener auto numpuk semua ya Allah. Tapi semoga aku masih bisa mengatasinya. Kalian yang merasakan hal yang sama juga semangat, ya. Kita pasti bisa melewati ini!

Oh ya, jadi tahun ini adalah puasa pertama tanpa buka bersama sama anak-anak warai club. Jujur sedih banget. Soalnya tahun kemarin tu juga tahun terakhir kami bukber sama Febi. Dan sejak Febi meninggal kami belum pernah kumpul lagi fullteam. Aku harap corona cepat berakhir biar kami bisa kumpul lagi. Jujur aku kangen banget kumpul ma mereka. Tapi pasti sekarang suasananya beda banget karena ada pengurangan member ahaha.

Sekian jurnal yang merangkum ceritaku setahun terakhir ini. makasih udah baca sampai sini.

See you at the next step!!! uwuwuwuwuuwuww

Senin, 30 Maret 2020

mengandai usai badai

Diposting oleh fuyuhanacherry di 08.32 0 komentar
lamunku tertinggal
seorang diri
di bawah rindang pohon asam yang layu
meminta keringan terhadap sesuatu tak kasat
memohon belas kasih dari perih yang bersembunyi
diam, terbelenggu dalam kabut tebal
menetap di sudut-sudut cakrawala

sorak sorai angin mengejek
kikik burung-burung beringas
tersapu oleh teduh dedaunan yang melambai
memberi jeda pada tawa mereka
semesta memang lucu
bagi mereka yang terhempas
berlalu lalang tanpa arah
mengarungi sandiwara penuh dusta

pelan-pelan aku tenggelam
dilumat tangkai-tangkai pohon
menyisakan sebongkah harap
tanpa sempat memberi pamit
tanpa sempat meminta tunggu
aku hilang bersama badai

Selasa, 24 Maret 2020

melari melara

Diposting oleh fuyuhanacherry di 08.23 0 komentar

di balik jendela kaca, renung melumat keramaian
netramu memutus asa yang pernah kurajut
akan dunia yang sudah tenggelam dalam ombak-ombak riwayat
ia melawan arus yang selayaknya surut
berlarian bersama laju jarum jam
kembali pada huniannya di gelanggang

terpaan angin menahanmu
yang bersikeras berteriak
memecah gemerlapnya fajar
seakan-akan semesta sudah buta
sebab, mereka tidak mau tahu

sampai semuanya berakhir dalam sekali pasang,
lantunanmu hanya didengar oleh timbunan pasir,
di sepanjang bibir pantai yang sudah merindu lelap



Kamis, 27 Februari 2020

temu lepas rindu

Diposting oleh fuyuhanacherry di 06.33 0 komentar

Perjanjian itu kami sepakati di jam-jam larut, tepatnya saat itu aku baru saja selesai menipiskan tumpukan tugas kantor yang sudah menjadi tanggunganku malam itu. Katamu, saat itu kau tidak sedang melakukan apa-apa. Ingin kutanya untuk apa kau masih terjaga pukul sebelas malam begini, tapi kuingat kembali kebiasaan teman-teman lelakiku yang memang mematok begadang sebagai simbol daya tahan mereka dalam menghadapi hidup. Mungkin ada yang mengisinya dengan hura-hura, atau tipe yang melankolis akan lebih memilih merenungi segala kejadian sejak sedetik pasca angka 00.00 terpapar di layar ponsel mereka. Tapi rupanya kau tidak termasuk dalam tipe keduanya.

Kau menelponku secara tiba-tiba, memberi kejutan, karena memang aku tidak punya ekspektasi bahwa kau akan menghubungiku semalam ini—bahkan jika pun langit masih cerah, aku tetap tak memiliki ekspektasi semacam itu.

Sudah beberapa tahun sejak kita benar-benar bertemu secara tatap muka, dan kau mengajakku untuk bertemu empat mata. Aku tidak mengerti apa motif ajakanmu itu. Alih-alih mencoba mencairkan kecanggungan, aku menggodamu dengan berucap, “Kamu kangen, ya?”

Terdengar gelak tawa dari seberang sana. Aku menyadari lagi, sudah lama sejak terakhir kali aku mendengar tawa yang terukir di bibir yang memperlihatkan barisan gigimu. Dulu, dua tahun lalu, justru kau yang menggodaku dengan candaan semacam ini. Namun rupanya aku tak mendapatkannya lagi malam ini.

Aku menaruh sedikit curiga, sebenarnya. Dua tahun tidak bertemu secara langsung karena kita sama-sama kembali ke tempat asal sejak selesai dari studi S1 di kampus yang sama, dan aku sudah menemukan letak perbedaan dari caramu memperlakukanku dengan ucapan. Memang bukan waktu yang sebentar, sih, tapi hal ini rupanya sangat menggangguku. Sejak saat itu kita hanya berkomunikasi lewat teks-teks bisu di atas layar ponsel genggam, tak sedekat dulu yang jikalau salah satu ingin bercerita, sesegera mungkin kita mengadakan pertemuan di kafe seberang kampus. Ah, masa-masa itu, masa-masa klasik ketika aku masih bisa menikmati rasa-rasa pahit manis romansa; rindu, cemburu—yang sampai di akhir kesempatan, aku merasa hanya dimanjakan oleh jawaban yang tidak pasti. Saat itu, kalau boleh jujur, aku mengharapkan ada hubungan spesial yang terjalin dari kedekatan yang sudah terjalin sejak masa-masa orientasi, sampai bermuara pada wisuda bersama. Sepertinya sangat manis, jika hal itu terjadi. Akan sangat indah bila bisa kuceritakan kepada anak cucu kelak, khayalku, semakin jauh dari garis realita.

Kembali dengan sambungan telepon, kau mengatakan bahwa kau sedang berada di kota tempat tinggalku dan mengajakku bertemu. Aku mengusulkan sebuah kafe yang biasa menjadi tempat langgananku ketika mengadakan reuni dengan teman-teman SMA. Dan kau menyetujuinya.

“Kita bertemu di sana jam 10, ya.”

“Siap. Jangan biarin aku nunggu lama, loh, ya.”

“Hahaha iya, iya,” kau terkekeh kecil, “Jadi inget, dulu aku suka telat kalau kita janjian ke kafe.”

“Inget aja. Beneran kangen, ya?”

“Iya deh iya, bocil.”

Ah, panggilan itu. Hanya dia yang bisa memanggilku dengan sebutan itu selama kuliah. Dan aku baru menyadari bahwa aku cukup merindukan hal itu, walau sejatinya dia hanya mengolok-olok fisikku saja yang berbadan kecil.

Kami menutup perbincangan dengan ucapan selamat malam satu sama lain. Dan malam itu, tidurku jadi tak senyenyak biasanya.
---------------------------------------------------------------------------------------------------
Aku benar-benar tidak memiliki gambaran apapun tentang apa yang akan terjadi dengan pertemuan ini. Namun aku mencoba untuk biasa saja, melupakan rasa-rasa yang dulu pernah ada. Aku memastikan betul-betul bahwa aku sudah tak menyisakan perasaan apapun. Dan aku merasa telah mempelajari sesuatu dari masa-masa itu; harapan yang terlalu menukik akan memberikan bekas luka yang paling sakit.

Intinya, aku tidak ingin terjebak untuk kedua kalinya.

Namun, rupanya aku belum benar-benar belajar. Aku masih bisa merasakan kecewa, setelah kudapati bahwa tujuanmu menemuiku adalah untuk menghancurkan timbunan kenangan kita.

“Sebenernya, aku ketemu kamu di sini sekalian mau ngasih tahu sesuatu. Jadi, dua bulan lagi aku bakal nikah.”

Kalimatmu tersusun dengan rapi. Nada bicaramu pun terdengar biasa saja, tak ada kesan takut-takut atau ragu akan reaksiku—yang entah siapamu.

Tapi, bolehkah aku mengaku, bahwa sebenarnya dadaku terasa sesak setelah mendengar kata-kata itu?

Aku tidak bisa menjawab perkataanmu dengan cepat dan spontan, aku masih menelaah apa yang harus aku ucapkan, bagaimana respon ekspresi yang aku tunjukkan padamu? Otakku sedang benar-benar malfungsi kala itu. Kemudian aku memilih untuk meminum sedikit kopi yang telah kupesan, menghirup bau dari kepulan asap di atas wajah cangkirnya, dan baru setelahnya aku menanggapi, “Wah, ganyangka, udah mau nikah aja temenku.”

Aku butuh seseorang untuk menamparku, karena rasanya tiap kata yang kulontarkan malah menambah rasa perih dan melukai diriku sendiri, tapi mau bagaimana lagi. Aku bukan seorang avatar pengendali rasa.

“Tempatnya di Jogja. Jangan lupa dateng, ya. Nanti undangannya nyusul lewat online aja.”

“Wah, okeoke. Kalau boleh tahu, siapa calon istrinya?”

“Kamu nggak akan kenal, sih. Dia rekan kerja di kantor.”

Benar, aku adalah orang yang tidak tahu menahu tentangnya. Aku adalah orang asing.

“Oalah, semoga langgeng, ya, kalian.”

Aku benar-benar ingin segera mengakhiri sisa-sisa jam yang ada hari itu. Persetan dengan basa basi busuk ini—yang hanya menyoroti kebodohanku yang memilih untuk berpura-pura merestui. Aku ingin semuanya berlalu dan aku kembali dalam keadaan sebelum dia menelponku malam itu.

Aku mengutuk dunia yang telah mempertemukanku dengannya. Aku mengutuk rasaku padanya yang dengan taktahu malunya terus tumbuh tanpa meminta izinku. Namun sudahlah, aku pun akhirnya dapat menyimpulkan bahwa ini adalah akhir dari kisah yang selama bertahun-tahun menggantung, terombangambing, tak mengerti arah. Dan sebagai gantinya, aku akan menutup hati untuk beberapa saat.

            Aku tidak ingin memesan rindu yang salah lagi.

tentang kamu yang pernah bermimpi

Diposting oleh fuyuhanacherry di 04.24 0 komentar
kamu pernah bermimpi
tapi kamu lupa
lantas untuk apa meminta kabul?

kamu pernah bermimpi
tapi sudah usang
lantas untuk apa meminta ganti?

kamu pernah bermimpi
tapi tidak yakin
lantas untuk apa meminta lebih?

alih-alih meminta keringanan
kamu membuat semesta bingung
sebab tiada noda yang kamu tinggal
--di dalam mimpi itu

dua tahun setelah kamu tenggelam
dinyalakanlah lampu sorot ungu itu
mereka menyinari namamu
memberi keabadian pada seutas benang merah
yang sempat kauputus


[ didedikasikan untuk Ten Chittaphon Leechaiyaponrkul yang berulangtahun tepat di hari ini, 27 Februari 2020, yang ke-24. selamat mengulang hari lahir, kesayangan ]

Senin, 24 Februari 2020

jatuh (yang tak meminta bangun)

Diposting oleh fuyuhanacherry di 14.44 0 komentar

ada yang jatuh di kejauhan
namun tiada pengajuan pinta
ia terlelap dalam kenikmatan luka
yang tergores di atas sepasang lapisan berbulu;
sayap-sayap yang pernah menopang asanya di udara

kini, semuanya lepas
melarikan diri
mencipta sepi
di tengah hilir mudik dandelion
yang terbang tanpa pernah meminta henti
tatkala angin membawanya sembunyi



x

Jumat, 21 Februari 2020

asal usul noda di lantai

Diposting oleh fuyuhanacherry di 03.36 0 komentar

kubiarkan eskrim dalam kerucut itu mencair
sampai lelehannya membanjiri setiap lekuk lantai
ia mengantarku kepada ombak
yang berisik, meminta hati
dan terus bersahutan
menantang langit yang sibuk bergerilya
menjelajah sudut-sudut bumi

pelan-pelan, lelehan eskrim itu lenyap
menguap, naik bersama awan
menyisakan jejak kotor
yang terinjak kaki-kaki buta
lalu terpatri abadi

dengung angin kemarau

Diposting oleh fuyuhanacherry di 03.36 0 komentar


rinduku padamu seperti angin
yang tak tahu menahu bertiup ke mana
dan untuk apa ia dihembuskan

tak peduli desas desus rengek pepohonan
ia menyapu helai-helai rasa
yang meranggas dalam kemalut hangatnya kemarau

tak peduli dengan interupsi burung-burung gereja
ia meluluhlantakkan susunan debu;
yang merebah di atas tanah;
yang semula geming


 

home sweet dream Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review