Jumat, 13 Maret 2015

[original fiction] : angkutan di lubuk senja

Diposting oleh fuyuhanacherry di 18.02
Ditatapnya punggung pemuda berambut hitam tadi, untuk entah keberapa kalinya. Laki-laki yang tengah duduk membelakanginya tengah sibuk dengan teman-teman sepermainannya. Tawanya mengusik seorang gadis yang memiliki sepasang manik coklat tua untuk memandanginya—walau wajahpun tak dapat dipandangnya karena tertutup punggung yang berbalut atasan seragam sekolah putih.

Rasanya menyebalkan sekali ketika kita gagal move on dari seseorang yang sama sekali tidak menyukai kita—melihatpun tidak. Lisa menghela nafas pendek dengan memejamkan matanya.
“Lisa, kau tidak memakan bekalmu?”

Lisa sedikit terkejut mendengar temannya berucap. “O-oh … ya.”

Dirinya sudah terserang virus gagal move on para remaja masa kini. Pikirannya seakan berputar tanpa arah dan hanya tertuju pada orang itu, Arika.
.

.

.


~a original fiction~

angkutan di lubuk senja © fuyuhanacherry

.

.

.

Warning : typo(s), dan beberapa kesalahan lain
.

.

.


Lisa melirik jam tangan rapyak yang terpasang di pergelangan tangan kirinya. Pukul 4 sore. Jam les yang diundur karena suatu hal yang tak dijelaskan oleh guru lesnya membuat waktu pulangpun mundur satu jam dari sebelumnya.

Dia masih berdiri di depan tempat yang biasanya menjadi tempat pemberhentian angkutan, cukup lama sampai akhirnya wajah angkutan jurusan yang menjadi tujuannya tampak di ujung pandangan. Warnanya biru muda, seperti langit pagi hari yang memancarkan semangat di awal hari.
Tanpa Lisa aba-aba, angkutan itu langsung berhenti di hadapannya dan tak lama sesudahnya langkah kaki gadis itu terangkat, memasuki mobil yang menjadi alat transportasi utama bagi para warga di kota itu.

“Sabar ya, Dik. Nunggu penumpangnya lama.”

Walaupun si pak supir sudah berkata seperti itu, Lisa tetap saja kesal harus menunggu sampai beberapa orang memasuki angkutan itu. Masih belum penuh, tapi untunglah angkutan berjalan juga dengan awal yang lirih.

Belum satu kilometer angkutan biru itu berjalan, rodanya sudah berhenti berputar. Lisa mendongak, lalu mengarahkan kedua bola matanya ke arah jendela yang terbuka. Dia terkejut.

Seorang laki-laki seumurannya memasuki angkutan yang ia tumpangi itu. Dirinya yang duduk di ujung kursi penumpang sebelah kiri awalnya memasang wajah seperti seorang yang mendapat sebuah kejutan tak terduga—ya, memang dirinya sedang merasa seperti itu. Laki-laki yang tadi dipandanginya duduk di dekat pintu, dan sesegera mungkin Lisa membuang muka dari orang itu, lalu memandangi pemandangan di luar jendela angkutan seperti biasa.

Hei, kalau dipikir-pikir, Arika itu seperti angkutan yang bekerja di sore hari. Karena menurut bisik-bisik gosip yang ada di sekolah, laki-laki itu sedang menyukai seorang gadis, namanya Karina. Dia sudah lama menyukai gadis berpenampilan ayu itu, namun tidak ada perubahan.

Seperti angkutan di sore hari. Menunggu lama demi pelanggan yang tempat tujuannya bukanlah angkut itu. Sampai kapanpun menunggu, jika penumpang itu bukan pengguna jurusannya, tak mungkin dia menaikinya. Padahal di lain tempat, masih ada orang yang menunggunya. Tapi dia tidak sadar dan hanya berfokus pada tempat yang sedang menjadi tempatnya menunggu.

Satu per satu penumpang turun tanpa Lisa sadari. Sampai ketika di suatu pertigaan, penumpang yang tersisa hanya mereka berdua. Lisa dan Arika. Gadis seketika menjadi itu gugup.

Ia ingin sekali berbicara dengan teman sekelasnya itu—karena sebelumnya tidak pernah. Lisa hanya mengaguminya dalam diam. Hatinya berteriak ‘suka!’ tapi bibirnya terkunci rapat. Bahkan dari sikapnya pun tak seorang pun dapat mengira bahwa gadis itu menyukai Arika. Sangat terencana sekali, dan tersembunyi.

Jarak rumahnya masih sekitar 2 kilometer lagi. Dia harus menunggu sebentar untuk keluar dari sana. Sedangkan Arika masih duduk di dekat pintu, mengarahkan pandangannya pada pemandangan di luar pintu yang sangat dekat dengannya.

Lisa menghembuskan nafas sekali lagi untuk membuang rasa gugupnya. Tidak, seharusnya saat ini dia sudah melupakan laki-laki itu. Tapi … kenapa?

Lisa melirik sekilas spion mobil yang ada di bagian depan, dekat dengan tempat supir berkendara. Dan dia amat tak percaya setelah menyadari bahwa Arika tengah memandanginya dari kaca itu. Dan bukan hanya sedetik dua detik. Lebih dari itu. Sampai-sampai setiap Lisa mencuri pandangnya kea rah kaca spion itu, dua mata masih mengintainya dari sana. Kenapa? Kenapa seperti ini?

“Kiri!” Tiba-tiba, pemuda itu berucap sambil sedikit menyerongkan duduknya ke arah supir. Dan mobil pun berhenti.

“Sampai jumpa, Lisa.”

… apa yang barusan pemuda itu ucapkan?

Laki-laki itu tak menghadap ke arah Lisa sekalipun, tapi Lisa berani bersumpah, bahwa dia mendengar Arika berkata seperti itu. Hei, ada apa gerangan?

Arika sudah turun dari angkutannya. Kini, tinggal gadis itu seorang sampai pada akhirnya, ia pun harus keluar dan turun dari kendaraan beroda empat itu.

Sedetik tatapan, rusaklah move on sebelangga. Mungkin jika diibaratkan dengan apa yang telah Lisa alami, begitulah bunyi pepatah. Tapi, apa-apaan itu? Apakah gossip tentang Arika yang menyukai Karina sudah tidak berlaku? Apakah dia kini sudah menjadi angkutan senja yang mengetahui bahwa ada orang yang tengah menunggunya di lain tempat?

Ah, harapan konyol kembali terulang di benak Lisa. Dia pun berpikir, “Jika dia bukan untukku, sampai kapan harapan ini akan bertahan?”

.

.

.

-END-

.

.

.


a/n :

ugh mood nulis pas lagi ujian emang the best! Selalu lancar padahal lagi sibuk huhuhuhu
orifict ini terinspirasi dari twit monica yuliana anggraeni walaupun pada akhirnya kacaw dan melenceng dari isi twitnya H4H4H4H4H4 maaf nik orzzzzz


sign, uul

2 komentar:

Zahara Nisa F mengatakan...

"Sedetik tatapan, rusaklah move on sebelangga"
Huaaa, kalimatmu itu bikin nyeri ULYAAAA :'((( apalagi ceritanya, haauuu KEREN KEREN KEREN :'D

fuyuhanacherry mengatakan...

@zahara : kyaaaaaa baru sadar dikau komen di sini ojigi thanks before syudah baca dan nyempetin ripiyu /hugs//////
wwwwww itu kalimat gak kreatip menurutku karena ngambil dari pepatah yang udah ada :')))) #plak tengkyuuuuuu <3

Posting Komentar

 

home sweet dream Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review