kupikir, haus adalah hal yang lumrah
khususnya ketika sehabis berkelana sendiri di tegah padang
pasir
kepanasan
mencari tandu dan pelepas lelah
tapi sampai kapan aku akan haus?
padahal kalau lapar, akan ada kenyang
setelah semua yang kurang terpenuhi
setelah semua yang kurang terpenuhi
hal itu membuatku berpikir;
eksistensi kesempurnaan begitu kelabu
entah nyata atau fana
atau nyata bagi sebagian dan fana bagi sebagian lainnya?
itulah,
bahkan kerunyaman dunia sekalipun takbisa mendedikasikan diri sebagai bukti
0 komentar:
Posting Komentar