Kamis, 10 April 2025

i swear you will never read this letter

Diposting oleh fuyuhanacherry di 07.21

aku harap kamu gak baca postingan ini soalnya cuma unek-unek pribadi dan biar lega aja

tapi kalau ternyata baca, yaudah sih, anggap saja ini hadiah kecil wqwq

.

.

.

aku sering berpikir kalau pernyataan 'orang yang tepat di waktu yang salah' itu hanya omong kosong belaka. orang-orang hanya terlalu meromantisasi keadaan mereka yang dirasa tidak ideal dan menyalahkan takdir.

menurutku, kalau memang tepat, tidak akan mungkin salah tempat dan salah waktu--dulu, dan aku bersikukuh sekali tentang hal itu.

tapi setelah kualami sendiri, rupanya sulit juga untuk mengimani kalimat yang pernah kugenggam erat itu.

ternyata, hal semacam itu memang mungkin terjadi, ya, di kehidupan yang kompleks ini?

seperti yang kamu bilang, mungkin waktu kita ketemu aja yang gak tepat. tapi aku nggak setuju dengan penggunaan kata 'aja'. menurutku, 'waktu' bukanlah sesuatu yang kecil; ia tak ternilai harganya. jadi kalau waktunya nggak tepat, itu justru isu yang tidak bisa disepelekan.

kalau saja kita bertemu saat aku sudah siap membuka hati sepenuhnya; tanpa isu kepercayaan dan kecemasan berlebihan,

kalau saja kita bertemu saat kamu sudah benar-benar selesai dan tidak terjebak di zona nyaman masa lalumu (ini jahat, dari kacamata apapun),

kalau saja kita bertemu saat berada di satu titik tetap tanpa ada jarak yang membentang (tentu, aku punya mimpi yang harus kukejar sendiri, demikian juga kamu),

kalau saja kita bertemu saat aku maupun kamu sudah siap semuanya, lahir dan batin, bebas dari beban emosional dan tanggungjawab moral, dan lain sebagainya

--mungkin cinta tidak akan terasa serumit ini.

saat kamu ngasih tau perasaanmu dan menanyakan bagaimana perasaanku, dalam hati aku mau teriak "dih kocak" 

soalnya, tanpa dinyatakan juga kita sudah sama-sama tahu, nggak, sih? kecuali kamu memang punya penyakit gak peka kronis; dan ternyata memang iya. bisa-bisanya selama ini kamu nggak nyadar perasaanmu terbalas? setelah setahun lamanya? aneh. tapi sebenarnya penasaran juga, emangnya perlu banget ya buat tau perasaanku ke kamu gimana padahal kamu aja belum siap berkomitmen? bener katamu, cukup lancang pertanyaannya, haha. tapi aku apresiasi keberaniannya untuk confess dan terbuka 

memang, sih, perlu ada validasi verbal agar tidak ada pertanyaan-pertanyaan lebih lanjut. setidaknya, kita jadi tau kalau perasaan ini saling berbalas, tidak jomplang, tidak bertepuk sebelah tangan--secara 'proper', tanpa saling menebak, dan tidak bisa diganggu gugat oleh asumsi-asumsi oranglain; selain kita sebagai yang merasakan.

tapi rupanya cinta saja tidak cukup, aku perlu menekankan hal ini secara berkala--sebab, biasanya, aku mudah terjebak dalam pemikiran orang-orang era post-romantisme semacam "cinta bisa memperbaiki dan membangun semuanya"

padahal kenyataannya, cinta saja tidak cukup.

aku seneng kok bisa kenal dan deket. kaya yang pernah aku bilang pas perpisahan ninggalin jogja dulu, its such an enjoyable time to be one of your friends. saling cerita-cerita, bertukar pikiran, hunting miayam, main game bareng, dengerin musik bareng, ke pameran & bazzar, nonton film, nonton anime, belajar bahasa jepang di duolingo, call discord dan caturan sampai pagi, diskusi buku, tukar hadiah, saling baca tulisan satu sama lain, menurutku menyenangkan! tapi kalo kondisi kaya gini dibiarin terus rasanya nyesek juga, kan? we are not ready at all

jadi, dalam jeda yang sudah diputuskan ini, aku tidak terlalu berharap banyak;

kalau memang nanti masih bisa bertemu dengan perasaan yang sama, dengan kondisi yang lebih baik (seperti harapanmu), aku harap kita bisa melanjutkan hidup dengan lebih baik, berdua--eh, bersama-sama (seperti yang pernah kamu bilang saat canggung menyebut kata 'berdua' dalam sambungan telfon tengah malam, haha, aku masih ingat karena cukup lucu)

tapi apapun yang terjadi nanti, aku ingin kita berdua hidup sebaik-baiknya saja, setentram-tentramnya. tidak perlu meninggalkan frasa 'what if(s)' di benak masing-masing (dan tidak menjadi 'the biggest what if' bagi satu sama lain).

kalaupun tidak untuk bersama, aku harap kebahagiaan selalu menyertaimu,

dan semoga selalu ada berbagai varian mie ayam yang siap menemani langkahmu, walau tidak ada aku di sana

0 komentar:

Posting Komentar

 

home sweet dream Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review